Dakwah sebagai salah satu amaliah penting dalam Islam tidak sedikit mendapat tantangan. Dalam dialog bertema “Dakwah Objective” bersama Dr. Abu Ameenah Bilal Philips, founder dari Islamic Online University (IOU) di Masjid Agung Al Azhar Kebayoran (05/01/2013), tantangan dakwah itu dikupas satu persatu.
Sebagai seorang Da’i yang berkesempatan terjun paska perang teluk, Dr. Bilal Philip dan kelima rekannya berhasil mengislamkan sekitar 3000 orang tentara Amerika Serikat yang berbasis di sekitar Arab Saudi. Ketika ditanya apa resep rahasia dari kesuksesan tersebut, Dr. Bilal menyatakan bahwa kondisi saat itu berperan besar.
“Tentara yang direkrut saat itu berada pada usia muda, sekitar 19 sampai 25 tahun, kami mengajak mereka datang ke masjid-masjid dan rumah penduduk muslim di sekitar, image mereka tentang Islam yang begitu terdistorsi seketika itu runtuh melihat kenyataan di lapangan, dan dalam waktu lima bulan setengah, 3000 orang dari mereka masuk Islam,” ujar pria kelahiran Jamaica ini.
Salah satu tantangan dakwah yang sering dihadapi umat Islam adalah soal pelecehan-pelecehan terhadap Islam dan syari’atnya, seperti poligami, isu terkait budak, dan Nabi Muhammad SAW yang menikahi A’isyah di umur 9 tahun.
Menyikapi hal seperti ini, Dr. Bilal yang sempat membuat buku berjudulPoligamy In Islam, menjelaskan bahwa tuduhan-tuduhan itu tidak berdasar dan jauh dari konteks.
“Dalam perkara pernikahan Rasulullah dengan A’isyah, mereka (Barat/western people) membandingkannya dengan kasus phedophilia, Poligami diadu dengan kebebasan wanita, dan saat ini mereka menuduh Islam mengajurkan perbudakan, sungguh ini jauh dari konteks saat itu dimana pernikahan tidak sama dengan kelainan seksual bernama phedophilia, tentang poligami pun hanya Islam yang mengaturnya dengan baik, dan Islam tidak pernah menganjurkan perbudakan, justru Islamlah yang meletakkan hak-hak kemanusiaan yang paling asasi bahkan untuk seorang budak,” terangnya panjang lebar.
Terkait tuduhan kekerasan yang marak disematkan oleh orang-orang Barat kepada ajaran dan umat Islam, Dr. Bilal berkata bahwa mereka lupa sejarah.
“Ketika umat Islam berjaya di Spanyol, kaum Kristen dapat hidup dengan aman, tapi lihatlah ketika mereka mereka berkuasa, bahkan kaumnya sendiri mereka curigai sebagai muslim dan dibakar di tiang pancang oleh Inkuisisi,” ungkapnya. [eza/Islampos]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar