Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak setuju adanya kolom agama pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Hal ini diutarakannya usai makan siang di Balaikota, Jakarta, Jumat (13/12/2013).
“Seluruh dunia juga enggak ada (kolom agama) Malaysia juga enggak ada kolom agama, cuma putusan Undang-undang kita kan pake agama,” ucap Ahok.
Dirinya pun dengan tegas menyatakan tidak suka dengan adanya kolom agama dalam KTP.
“Kalau saya pribadi enggak suka, untuk apa anda cantumkan kolom agama?” ucap Ahok yang saat itu mengenakan baju koko warna putih.
Menurut Ahok, kolom agama pun tak menjamin jika ada dalam KTP.
“Kalau mati di jalan terus enggak punya KTP gimana?” tanya Ahok.
Ditanya mengenai DPR yang sebelumnya membahas kolom agama ini dia katakan dia hanya tertawa saja saat itu.
“Alasan argumennya juga itu dari dulu, saya sih ketawa-ketawa aja. Kalau debat masalah itu (kolom agama) capek,” ucap Ahok.
Dicontohkan, Malaysia yang lebih beragama pun tak memiliki Kementerian Agama dan tidak mencantumkan kolom agama dalam kartu penduduknya.
“Malaysia kurang beragama apa dari kita nyatanya negaranya lebih maju daripada kita,” ujar Ahok.
Sementara itu menurut Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), seharusnya kolom tetap dituliskan agama dan aliran kepercayaan.
“Jangan dikosongkan karena administrasi kan untuk memberikan kepastian, kalau tidak pasti, bagaimana ada yang bisa diisi. Tidak diisi berarti tatanan administrasi kita malah menjadi tidak terukur,” ujar HNW ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (13/12).
E-KTP bertujuan menertibkan data kependudukan. HNW berpendapat sebaiknya pemerintah jangan malah membuka ketidakpastian.
“Apalagi bisa dipakai mereka-mereka yang mengembangkan ideologi yang dilarang di Indonesia seperti komunisme, atheis dan lain sebagainya. Indonesia kan negara Pancasila, negara berdasarkan keuthanan yang maha esa, jadi mestinya pemerintah bisa memastikan terdata, akurat, mereka beragama, mereka berkepercayaan.” [trib/duniaterkini.com]
“Seluruh dunia juga enggak ada (kolom agama) Malaysia juga enggak ada kolom agama, cuma putusan Undang-undang kita kan pake agama,” ucap Ahok.
Dirinya pun dengan tegas menyatakan tidak suka dengan adanya kolom agama dalam KTP.
“Kalau saya pribadi enggak suka, untuk apa anda cantumkan kolom agama?” ucap Ahok yang saat itu mengenakan baju koko warna putih.
Menurut Ahok, kolom agama pun tak menjamin jika ada dalam KTP.
“Kalau mati di jalan terus enggak punya KTP gimana?” tanya Ahok.
Ditanya mengenai DPR yang sebelumnya membahas kolom agama ini dia katakan dia hanya tertawa saja saat itu.
“Alasan argumennya juga itu dari dulu, saya sih ketawa-ketawa aja. Kalau debat masalah itu (kolom agama) capek,” ucap Ahok.
Dicontohkan, Malaysia yang lebih beragama pun tak memiliki Kementerian Agama dan tidak mencantumkan kolom agama dalam kartu penduduknya.
“Malaysia kurang beragama apa dari kita nyatanya negaranya lebih maju daripada kita,” ujar Ahok.
Sementara itu menurut Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (HNW), seharusnya kolom tetap dituliskan agama dan aliran kepercayaan.
“Jangan dikosongkan karena administrasi kan untuk memberikan kepastian, kalau tidak pasti, bagaimana ada yang bisa diisi. Tidak diisi berarti tatanan administrasi kita malah menjadi tidak terukur,” ujar HNW ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (13/12).
E-KTP bertujuan menertibkan data kependudukan. HNW berpendapat sebaiknya pemerintah jangan malah membuka ketidakpastian.
“Apalagi bisa dipakai mereka-mereka yang mengembangkan ideologi yang dilarang di Indonesia seperti komunisme, atheis dan lain sebagainya. Indonesia kan negara Pancasila, negara berdasarkan keuthanan yang maha esa, jadi mestinya pemerintah bisa memastikan terdata, akurat, mereka beragama, mereka berkepercayaan.” [trib/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar