Rezim Bashar Al Assad terus melakukan pembantaian terhadap umat Islam di Suriah. Jumlah korban akibat serangan udara di Kota Aleppo, Suriah, terus meningkat. Hingga tadi malam, tercatat sedikitnya 125 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka akibat agresi tersebut.
Aljazirah melaporkan, warga Aleppo pada Senin (16/12) kemarin masih terus berusaha menemukan jenazah pada reruntuhan bangunan di kota itu. Sehari sebelumnya, helikopter Angkatan Udara Suriah menjatuhkan bom barel di sejumlah daerah yang dikuasai kelompok oposisi di Aleppo.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), jumlah korban yang tewas terhitung sebanyak 76 orang. Di antara mereka terdapat 28 anak-anak. “Itu belum termasuk korban-korban yang belum terlaporkan pada jaraingan kami,” ungkap LSM tersebut.
Rekaman yang diunggah oleh aktivis lokal di media sosial memperlihatkan kobaran api di sebuah jalan sempit yang tertutup puing-puing bangunan dan debu, setelah satu serangan udara menghantam Distrik Karam Al Beik, Ahad (15/12). Sementara, video lainnya menunjukkan orang-orang tengah berusaha mengevakuasi korban luka dengan menggunakan selimut dan perlengkapan seadanya.
“Beberapa buldoser juga terlihat membersihkan puing-puing di lingkungan yang sudah porak-poranda,” tulis Aljazirah.
Aleppo Media Centre, sebuah jaringan aktivis yang memantau di lapangan menuturkan, serangan ini menjadi yang paling brutal terhadap kota di utara Suriah. “Ada lebih dari 10 distrik di Aleppo yang dibombardir pemerintah,” salah satu anggota tim mengatakan kepada Aljazeera.
Aljazirah melaporkan, warga Aleppo pada Senin (16/12) kemarin masih terus berusaha menemukan jenazah pada reruntuhan bangunan di kota itu. Sehari sebelumnya, helikopter Angkatan Udara Suriah menjatuhkan bom barel di sejumlah daerah yang dikuasai kelompok oposisi di Aleppo.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), jumlah korban yang tewas terhitung sebanyak 76 orang. Di antara mereka terdapat 28 anak-anak. “Itu belum termasuk korban-korban yang belum terlaporkan pada jaraingan kami,” ungkap LSM tersebut.
Rekaman yang diunggah oleh aktivis lokal di media sosial memperlihatkan kobaran api di sebuah jalan sempit yang tertutup puing-puing bangunan dan debu, setelah satu serangan udara menghantam Distrik Karam Al Beik, Ahad (15/12). Sementara, video lainnya menunjukkan orang-orang tengah berusaha mengevakuasi korban luka dengan menggunakan selimut dan perlengkapan seadanya.
“Beberapa buldoser juga terlihat membersihkan puing-puing di lingkungan yang sudah porak-poranda,” tulis Aljazirah.
Aleppo Media Centre, sebuah jaringan aktivis yang memantau di lapangan menuturkan, serangan ini menjadi yang paling brutal terhadap kota di utara Suriah. “Ada lebih dari 10 distrik di Aleppo yang dibombardir pemerintah,” salah satu anggota tim mengatakan kepada Aljazeera.
[rol/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar