Kasus plagiat atau penjiplakan menyita perhatian dosen Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Darmajaya Bandar Lampung, Warsilah. Melalui penelitiannya, ia membuat sistem pendeteksi plagiat yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi persentase kemiripan suatu naskah dalam multibahasa.
Menurut Warsilah yang merupakan dosen Jurusan Sistem Informasi itu, ide membuat sistem pendeteksi plagiat ini muncul setelah ia melihat kemudahan masyarakat akademik melakukan copy paste dari artikel dan jurnal dengan kemajuan sistem informasi saat ini. Padahal, itu merupakan bentuk pelanggaran dan pelecehan hak intelektual orang lain.
“Saya berharap, dengan adanya Software ini akan memberikan dampak membantu meminimalisasi adanya plagiarism di Indonesia, sehingga dapat tercapai iklim akademik yang jujur dan bertanggung jawab," ujar Warsilah, Kamis (19/12).
Sistem pendeteksi yang digagas lulusan Magister ITB 2007 ini memiliki sejumlah keunggulan.
Perangkat ini dapat mendeteksi kesamaan karya ilmiah dengan tingkat kesamaan lebih akurat, mencapai 90 persen.
Hal itu disebabkan, selain difasilitasi dengan pembanding kata yang bersinonim, Software ini juga bisa mendeteksi kesamaan katanya dari bermacam-macam tipe file. Mulai dari docx, TXT, hingga PDF.
Warsilah mengatakan, pada Software ciptaannya ini, pendeteksian penjiplakan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan menghasilkan sistem yang dapat melakukan pemindaian atau penelusuran terhadap kemiripan kalimat di dalam suatu dokumen berbahasa Indonesia.
Tahap lainnya, juga akan ada pemindaian dokumen yang dilakukan dari dokumen berbahasa Indonesia. Kemudian, diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa Inggris dan dilakukan pemindaian. [rol/duniaterkini.com]
Menurut Warsilah yang merupakan dosen Jurusan Sistem Informasi itu, ide membuat sistem pendeteksi plagiat ini muncul setelah ia melihat kemudahan masyarakat akademik melakukan copy paste dari artikel dan jurnal dengan kemajuan sistem informasi saat ini. Padahal, itu merupakan bentuk pelanggaran dan pelecehan hak intelektual orang lain.
“Saya berharap, dengan adanya Software ini akan memberikan dampak membantu meminimalisasi adanya plagiarism di Indonesia, sehingga dapat tercapai iklim akademik yang jujur dan bertanggung jawab," ujar Warsilah, Kamis (19/12).
Sistem pendeteksi yang digagas lulusan Magister ITB 2007 ini memiliki sejumlah keunggulan.
Perangkat ini dapat mendeteksi kesamaan karya ilmiah dengan tingkat kesamaan lebih akurat, mencapai 90 persen.
Hal itu disebabkan, selain difasilitasi dengan pembanding kata yang bersinonim, Software ini juga bisa mendeteksi kesamaan katanya dari bermacam-macam tipe file. Mulai dari docx, TXT, hingga PDF.
Warsilah mengatakan, pada Software ciptaannya ini, pendeteksian penjiplakan akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan menghasilkan sistem yang dapat melakukan pemindaian atau penelusuran terhadap kemiripan kalimat di dalam suatu dokumen berbahasa Indonesia.
Tahap lainnya, juga akan ada pemindaian dokumen yang dilakukan dari dokumen berbahasa Indonesia. Kemudian, diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa Inggris dan dilakukan pemindaian. [rol/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar