Rame – rame rakyat Ukraina menghancurkan patung “LENIN” simbol pemersatu Negara Rusia dengan Ukraina. Rakyat Ukraina kini memilih begabung dengan Uni Eropa dan melepaskan diri dari Negara Rusia. Aksi ratusan ribu orang turun ke jalan di ibukota Ukraina, Kiev, menuntut mundurnya pemerintah, karena menolak menandatangani kesepakatan dengan Uni Eropa. Menurut saksi mata patung tinggi besar itu dirobohkan peserta demonstrasi dengan menggunakan tali dan balok-balok metal. Patung ini dianggap merupakan simbol dari pertalian sejarah antara Ukraina dengan Rusia. Mereka yang hanya menonton kejadian tersebut meneriakkan seruan "Hidup Ukraina!".
Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych mengatakan batal menandatangani perjanjian dengan UE karena ada tekanan dari Rusia. Setelah kejadian penumbangan patung, seorang anggota parlemen dari kubu oposisi, Andriy Shevchenko menulis kicauan: "Selamat tinggal, warisan Komunis!. Pendemo menginap dan beristirahat di kantor Balai Kota Kiev selama menggelar aksi. Pada Minggu (08/12) petang para pendemo membuat rintangan menuju gedung-gedung milik pemerintah dengan barikade mobil, manusia dan tenda-tenda.
Para koordinator aksi protes memberi tempo 48 jam agar penguasa mundur dari posisinya dalam pemerintahan saat ini. Namun konflik nampaknya akan berlanjut Perdana Menteri Mykola Azarov menyebut aksi perusakan patung sama dengan tindakan Taliban yang menghancurkan warisan budaya bersejarah berbentuk patung raksasa Budha di Bamiyan Afghanistan tahuh 2001. Mulanya aksi dilakukan sebagai dukungan agar Ukraina menyatukan diri dengan UE. Pada hari yang sama, Badan Intelejen Ukraina mengatakan tengah menyelidiki sejumlah politisi dengan sangkaan "melakukan aksi dengan tuajuan mengambil alih kekuasaan."
Menlu Komisi Eropa Catherin Ashton akan melawat ke Ukraina pekan ini dalam upaya "mendukung upaya keluar krisis politik di Ukraina. Dari dalam tahanannya, mantan pemimpin Ukraina Yulia Tymoshenko mendesak agar aksi protes diteruskan dengan "memburuki" presiden "sampai dia jatuh.""Kita berjarak hanya seiris tipis dari dorongan final kembali ambruk dalam jurang diktator yang keji atau pulang ke pangkuan Komunitas Eropa," tulis Tymoshenko yang dibacakan oleh putrinya pada peserta aksi protes. Tokoh oposisi lain, Oleh Tyahnybok, mengatakan : "Ini bukan sekedar revolusi. Ini revolusi harga diri."Menurut pengamat meski awalnya aksi protes didorong oleh ketidaksukaan terhadap kebijakan menyangkut sikap terhadap Uni Eropa, para peserta juga mengehendaki lengsernya Presiden Yanukovych karena melihat pemerintahannya korup dan menjadi kaki tangan Rusia.
Hingga saat ini keputusan Ukaina untuk begabung dengan Uni Eropa belum dikeluarakan secara resmi oleh pemerintah Rusia. Revolusi yang dilakukan rakyat Ukraina merupakan keputusan yang berani. Akan tetapi dilain sisi harus dilihat secara teliti, dibalik usaha revolusi yang mereka lakukan adakah sebuah tokoh yang menggenggam mereka. Menjadi bagian wilayah Rusia dirasakan oleh rakyat Ukraina mendapat tekanan yang tidak ringan. Akan tetapi keputusan untuk memilih begabung dengan Uni Eropa apakah sebuah solusi yang sebenarnya? Tentu ini belum mampu dilihat tatkala belum resmi bergabung dengan Uni Eropa. Lemahnya Rusia dengan dengan mengecilnya wilayah kekuasaan tidak menjamin pengemban Ideologi Komunis akan mati. Sebuah ideologi akan tetap ada selama di genggam dan diemban oleh seorang penganutnya. Ukaraina merupakan salah satu wilayah yang kondisinya tidak jauh beda dengan negeri – negeri lain yang secara peran “minoitas”. Solusi yang mampu mengentaskan permasalahan negeri – negeri yang tertindas oleh berbagai Ideologi, baik Kapitalisme maupun Komunisme ialah tatkala negeri tersebut dibawah pemerintahan Islam yang terbukti memuliakan umat manusia. Bukan hanya Muslim melainkan non muslim juga merasa aman dan tidak mengalami ketertindasan oleh sistem selain Islam. Bejuang melanjutkan kehidupan Islam untuk kemulian Ukraina, Rohingya, dan muslim diberbagai wilayah minoritas lainnya. #Struggle!
(Voa-Islam.com-DetikIslam-Los Rastreadores)
(Voa-Islam.com-DetikIslam-Los Rastreadores)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar