Jamal D Harwood : Kapitalisme Melahirkan Masyarakat Sakit

Krisis ekonomi Amerika terjadi secara berulang. Yang terparah adalah krisis tahun 2008. Hingga kini luka karena krisis tersebut tidak kunjung pulih. Apa saja faktor penyebabnya? Akankah dapat pulih kembali? Lalu apa solusi yang benar untuk menghentikan krisis agar tidak berulang?

Temukan jawabannya dalam wawancara dengan Jamal D  Harwood. Ia adalah aktivis Hizbut Tahrir Inggris yang berpengalaman menjadi analis keuangan lebih dari 25 tahun (JP Morgan dan Credit Suisse). Kini ia menjadi peneliti dan dosen pasca sarjana di University of Wales Inggris. Berikut petikannya.

Sampai kapan Kapitalisme bisa bertahan?

Pertanyaan mengenai waktu keruntuhan atas kegagalan utama  Kapitalisme adalah hal yang sulit diprediksi. Namun, kita dapat melihat kepastian akan keruntuhannya. Saya menggarisbawahi: krisis finansial yang mengakibatkan sistem perbankan hampir semuanya ambruk membuat sistem Kapitalisme syok berat. Sejak itu mereka melakukan tindakan darurat; kebanyakan adalah sekitar memberikan jaminan (bail out) kepada bank-bank itu yang berasal dari pajak untuk membiayai bank-bank itu di Inggris, Eropa atau Amerika.

Sekarang, sudah lima tahun sejak saat itu. Mereka masih tetap memberikan jaminan kepada bank-bank itu dengan menggunakan uang dari Quantative Easing (QE) dari Federal Reserve, juga di Inggris dan Eropa untuk menopang dan membiaya bank-bank yang ada. Hal ini masih tetap terjadi.

Pemulihan dari resesi yang memukul pada tahun 2008 merupakan yang paling lambat sejak seratus tahun terakhir. Ini adalah hal yang signifikan karena resesi yang paling lambat terjadi pada tahun 2009. Sekarang kita berada 5-8 tahun sejak masa itu, dan masa pemulihan adalah jauh lebih lambat dari itu.

Yang lebih penting, masyarakat hampir kehilangan kepercayaan pada sistem yang ada. Pencetakan uang yang terus-menerus, inflasi, harga makanan dan energi terus meroket, sementara pendapatan orang-orang tidak naik, kurangnya pekerjaan, pengangguran yang tinggi, khususnya di antara kaum muda adalah sangat buruk di Eropa, Inggris, Amerika Utara.

Menunjukkan apa itu?

Ini adalah tanda-tanda dari masyarakat yang sakit, bukan masyarakat yang sehat. Korupsi mencapai tingkat tertinggi di pemerintahan dan tingkatan tertinggi di bisnis yang besar. Skandal perbankan adalah contoh dari hal ini. Bank HSBC dikenakan denda setelah diketahui terlibat dalam peminjaman uang (money lending). Kebanyakan bank-bank utama dikenakan denda atau hampir dikenakan denda setelah diketahui terlibat dalam skandal pengaturan suku bunga (interest rate fixing scandal). Hal ini sudah menjadi rahasia umum.

Bank raksasa, yakni Bullion Bank, memanipulasi harga emas dan perak setiap harinya. Mereka bahkan melakukan penetapan harga emas harian (daily gold price fixing) karena mereka berkumpul dan menetapkan harga, namun mereka melakukan perdagangan yang bertentangan dengan hal itu.

Ketika level tertinggi pemerintahan membolehkan level tertinggi dalam bisnis untuk meloloskan hal ini, maka akhir dari sistem ini sudah dekat. Saya ingin mengatakan bahwa kita perlu sedikit kesabaran, dan kita perlu bekerja keras, sehingga masyarakat umum mengetahui sistem alternatif, dan mereka memiliki keyakinan bahwa hal ini bisa diterapkan.

Apakah pangkal krisis ekonomi adalah sistem kapitalis?

Krisis finansial pada tahun 2008 lebih dari sekadar kegagalan yang terjadi setiap siklus 10 tahunan. Hal ini lebih buruk karena bank-bank dan institusi finansial telah memiliki utang pada tingkat yang mengerikan, yakni lebih dari 100 triliun dolar sebelum krisis itu terjadi pada tahun 2008.

Di atas semua itu adalah karena sistim keuangan dan sistim moneter didasarkan pada mata uang kertas (fiat paper) dan bukan pada mata uang yang berwujud nyata seperti emas dan perak, sebagaimana yang diperintahkan dalam Islam.

Tentu, semakin banyak uang yang dicetak, semakin kecil nilainya. Hal itu terlihat pada meningkatnya harga-harga khususnya harga makanan dan energi. Mereka mengira telah menyelesaikan masalah ini dengan mengeluarkan harga makanan dan energi dari perhitungan kenaikan inflasi sehingga mereka mengatakan bahwa inflasi hanya 1-2 %. Namun, kalau Anda mengikuti metodologi perhitungan 10 atau 30 tahun yang lalu, maka inflasi seharusnya jauh lebih tinggi.

Saya kira rakyat jelata di jalanan akan melihat dengan jelas bahwa inflasi jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan. Namun, yang jelas terjadi penurunan nilai mata uang (devaluasi mata uang) yang kontan, dan terjadi penurunan sistem, yakni mulai kehilangan kepercayaan pada sistem ini pada level yang terendah dan hingga menunggu waktu sampai sistem ini benar-benar lenyap bersamaan dengan hilangnya mata uang.

Hal lain yang kita lihat sekarang adalah budaya berjudi. Banyak hal dalam pasar uang adalah pasar derivatif. Nilai pasar derivatif adalal sekitar 1.2 quadrillion dolar, yakni 1200 trilliun dolar, atau sekitar 17-20 kali lipat dari nilai ekonomi dunia secara keseluruhan.

Ini tidak bisa dikatakan sebagai transaksi perlindungan (hedging transaction) karena nilanya adalah lebih dari 17 kali nilai ekonomi dunia. Ini tidak lebih hanyalah perjudian dengan nilai yang sangat besar yang tidak dibuat dari apapun, yang bergerak dari satu institusi bank ke institusi yang lain. Pasar seperti ini dapat memberikan keuntungan yang sangat besar kepada mereka. Dampaknya adalah akan terjadi keruntuhan karena pemerintah tidak memiliki sumber uang untuk memberikan jaminan (bail out) atas krisis seperti yang terjadi pada 2008 itu. Ini merupakan inti permasalahan.

Nah, jika Anda mengaitkan hal itu dengan Kapitalisme sebagai ideologi untuk kehidupan, maka terlihat bahwa hal ini dibangun di atas kebebasan, yakni kebebasan kepemilikan (freedom of ownership), yang merupakan hal yang utama dari kebebasan-kebebasan yang lain.

Kami, sebagai Muslim, mengatakan bahwa tidak ada makan siang gratis. Tidak ada gagasan atas kebebasan yang mutlak; Anda memerlukan hukum dan aturan. Jika Anda menghilangkan hukum dan aturan Islam di seputar mata uang—seperti uang itu harus emas dan perak dan pelarangan riba—maka tidak diragukan lagi Anda akan jatuh ke dalam kekacauan seperti yang kita hadapi pada saat ini. Hal ini sedang terjadi.

Di sinilah pentingnya peran Muslim untuk maju dan menampilkan solusi karena kita sedang memasuki krisis yang jauh lebih besar dari krisis yang telah dihadapi pada tahun 2008.

Lalu bagaimana, sistem ekonomi kapitalis bisa bertahan?

Jika kita melihat inti permasalahannya atas tindakan pengeluaran uang yang sangat banyak (overspending) yang dilakukan oleh para politisi dan mereka melakukan hal itu karena mereka ingin terpilih kembali, maka terlihat beberapa politisi bertanggung jawab atas hal-hal seperti menyeimbangkan budget sehingga kita tidak menghadapi problem keungan yang dahsyat seperti ini.

Namun, di luar ini adalah bahwa perbankan dan bunga dari pasar uang menciptakan problem utang karena mereka mendapatkan bunga, fee dari utang ini. Jadi, Anda tidak bisa menghilangkan permasalahan utang ini, karena mereka akan kesal. Mereka juga adalah orang-orang yang berpengaruh dalam hal melakukan lobi dan mempengaruhi pemerintahan.

Jadi, dengan hal tersebut maka proses dan pemikiran ini harus di balik, yakni menghilangkan ide menciptakan utang dari hal yang tidak ada, seperti Anda harus membayar bunga utang, atau Anda harus menggunakan fiat money (uang kertas), karena fiat money memungkinkan Anda menciptakan uang sesuka Anda.

Namun, sebagai Muslim, sistem yang diambil haruslah sistem yang holistik atau komprehensif. Jika Anda memiliki sistem riba di atas sistem emas dan perak, maka sistem ini tidak bisa bekerja karena Anda akan menciptakan emas dan perak dari emas dan perak. Anda tidak bisa menciptakan uang dari uang, kecuali uang kertas. Maka dari itu, harus ada pemikiran yang mampu menerangi dari pendekatan ini dan membalikannya, karena jika kita tidak melakukannya maka kita akan semakin jauh terperosok dalam kekacauan ini.

Bagaimana Islam mampu menjadi solusi atas krisis ini?

Alhamdulillah, kaum Muslim di seluruh dunia bekerja dengan giat dan serius untuk mengubah kenyataan, yakni untuk mengambil otoritas mereka dari para penguasan tiran yang tidak melakukan apapun selain mempertahan-kan status quo, yakni situasi saat ini yang bertopang pada riba yang mendikte mereka.

Alhamdulillah, kaum Muslim di seluruh dunia berusaha mengubahnya dengan mengembalikannya dengan sistem Islam, yakni solusi Khilafah. Islam mewajibkan kita memilih seorang amir, atas dasar baiat asalkan dia memerintah sesuai dengan syariah dan bukan dari yang lainnya; asalkan keamanan berada di tangan kaum Muslim. Dengan itu kita akan melihat kembalinya sistem Islam, yakni sistem Khilafah. Itulah hal yang seharusnya difokuskan kaum Muslim karena hal ini bukan cuma problem ekonomi, sosial atau politik. Ini adalah keseluruhan problem.

Hal ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan mengambil penyelesaian satu atau beberapa permasalahan ekonomi lalu berusaha menekankan solusi itu, atau mengambil satu atau bebeapa kondisi atas masyarakat di wilayah tertentu. Ini adalah permasalahan komprehensif karena kita tidak hidup sesuai dengan Islam sebagai dien. “Sesungguhnya dien yang benar di sisi Allah adalah Islam.”

Jadi, kalau kita ingin menerapkan Islam sebagai dien, maka kita akan menyadari saat ini sedang berlangsung banyak permasalahan seperti: perpecahan negeri-negeri Islam, pencurian sumber daya alam, penerapan kapitalisme atas masyarakat dengan mengambil sumber daya dari masyarakat dengan tetap menjadikan mereka miskin dan memindahkan sumbedaya itu kepada orang lain.

Isu yang harus difokuskan adalah untuk hidup dengan cara Islam dan kita, alhamdulillah, memiliki penyelesaian dengan melihat sistem Khilafah dengan penyelesaian pada sistem ekonomi, politik dan sosialnya.

Lalu langkah-langkah praktis apa yang seharusnya dilakukan untuk menggantikan posisi Barat?

Langkah-langkah praktis bukanlah langkah-langkah yang diambil secara individual jika Anda adalah seorang penulis yang baik, atau ilmuwan yang baik, atau hal lain yang bisa Anda lakukan sendiri. Anda harus bekerja sesuai dengan pendekatan Islam, yakni melalui sebuah partai atau beberapa partai politik. (Beliau mengutip QS Ali Imran [3]: 104, red.): “Hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kebajikan (slam) serta melakukan amar makruf nahi mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

Ini adalah perintah mendasar akan keharusan adanya gerakan politik Islam jadi anda harus berkomitmen dan berjuang bersama mereka. Berjuang dengan mereka berarti bekerja dengan cara Islam. yakni dengan melakukan dakwah. Itulah dakwah mengajak orang masuk Islam, melanjutkan kehidupan Islam, berjuang untuk mengambil kembali otoritas yang telah merampasnya, mempersatukan negeri-negeri Islam, berjuang untuk mendapatkan baiat atas seorang khalifah yang memerintah sesuai dengan al-Quran dan as-Sunah.

Namun, Anda harus berjuang sesuai dengan as-Sunnah. Sunnah satu-satunya dari jalan ini adalah ketika Nabi saw. berbicara kepada kelompok sahabat beliau dan mereka berdakwah sejak di Makkah hingga hijrah ke Madinah sehingga Daulah Islam pertama didirikan.

Bagaimana peran Hizbut Tahrir Inggris dalam menghadapi krisis Kapitalisme?


Kami telah menulis banyak makalah hasil riset seperti misalnya: Gold Standar, Stable Way for Currency, yang bisa di-download; juga Alternative to Growth yakni cara mencapai pertumbuhan dalam masyarakat Islam. Walaupun hal ini bukan hal utama, ia bisa memberikan keuntungan jika kita membandingkan dari apa yang terjadi di dunia dan bagaimana pertumbuhan menjadi stagnan dan bagaimana solusi komprehensif Islam.

Ini hanyalah beberapa contoh dari karya yang sudah dan sedang dilakukan. Banyak juga kuliah, ceramah, diskusi dengan beberapa orang ahli ekonomi terkemuka di dunia. Ini adalah proses yang membutuhkan waktu untuk membangun kesadaran. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. Muslim Magazine.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Distributed By Kaizen Template Powered by Blogger.
Creative Commons License