Angola Berencana akan Menghancurkan Semua Masjid

Negara Afrika Angola telah mengeluarkan larangan terhadap Islam dan berencana untuk menghancurkan semua masjid yang ada di negara itu. Pihak berwenang Angola telah mengambil keputusan pencegahan dan memutuskan untuk melarang Islam beroperasi di negara itu, karena beranggapan bahwa Islam adalah sebuah sekte sesat, bukan sebuah agama.

Xibaru, awal Oktober 2013

Umat Muslim yang tinggal di area Luanda yang merupakan bagian dari Viana Zango, terkejut melihat menara masjid mereka dicopot menjadi potongan-potongan dan diletakkan di tanah. Pihak berwenang melakukan hal itu tanpa ijin. Pada Kamis, 3 Oktober pagi, pihak berwenang Angola memutuskan untuk menghancurkan masjid Zango yang terletak di wilayah perkotaan Viana yang berjarak 17km. Gubernur Luanda, Bento mengumumkan melalui radio bahwa orang Muslim radikal tidak disambut di Angola dan bahwa pemerintah Angola tidak akan memberi ijin untuk pendirian masjid.

Pada hari Selasa tanggal 19 November, Menteri Kebudayaan, Rosa Cruz e Silva mengatakan,”Berkaitan dengan Islam, proses legislasi belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum dan Hak-Hak Asasi Manusia. Karena itu semua masjid akan ditutup hingga ada pengumuman berikut.” Perlu dicatat bahwa pemerintah Angola telah menjadikan penutupan masjid-masjid sebagai prioritas. 2 Masjid yang tersisa dan yang berada di Luanda, juga telah menerima sebuah dokumen peringatan yang ditandatangani oleh walikota Viana, Jose Moreno.

Gubernur Provinsi Luanda, Bento Bento, mengatakan melalui siaran radio bahwa “Muslim radikal tidak mendapatkan sambutan di Angola dan bahwa pemerintah Angola tidak akan memberi ijin untuk pendirian masjid.” Menteri Kebudayaan, Rosa Cruz e Silva menjelaskan bahwa undang-undang kebebasan beragama akan direvisi sesuai dengan konteks nasional, dengan catatan bahwa Pemerintah akan berusaha keras untuk menerapkan undang-undang yang melarang sekte-sekte sesat keagamaan seperti Islam, yang dianggap bertentangan dengan kebiadaan-kebiasaan yang ada dalam budaya Angola.

Populasi Angola terdiri dari 95 persen orang Kristen. 25 persennya adalah penganut Protestan yang telah ada sejak periode kolonial, termasuk gereja-gereja beraliran Injili.

Keputusan yang diambil oleh kepala pemerintahan Angola ini didasarkan pada keinginan kuat untuk melindungi negara ini dari ideologi Wahabian yang telah menyebabkan kekacauan, kematian, dan kehancuran yang mengerikan di sejumlah negara Afrika (seperti Nigeria, Sudan, Kenya, Somalia, dsb.). Hal ini dijelaskan secara tepat oleh filsuf Tunisia, Mezri Haddad yang berkata,”Islamisme dan Islamofobia memberi makan satu sama lain. Yang terburuk adalah, istilah Islamisme sebagai sebuah ideologi telah menghancurkan Islam sebagai agama.” [Africanglobe/duniaterkini.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2015. Muslim Magazine.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Distributed By Kaizen Template Powered by Blogger.
Creative Commons License