Panglima militer Mesir Jenderal Abdul Fattah As-Sisi pada hari Rabu kemarin (20/11/2013) menyampaikan pesan menantang untuk “teroris” dengan mengatakan angkatan bersenjata “siap mati agar rakyat Mesir tetap hidup.”
Jenderal As-Sisi membuat pernyataan itu dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah setelah serangan di Sinai Utara di mana setidaknya 10 tentara Mesir tewas.
“Rakyat harus tahu bahwa kami semua siap mati agar Mesir tetap hidup,” ujarnya, dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh situs berita Mesir Ahram Online.
“Setiap orang yang menggunakan senjata melawan militer dan polisi adalah teroris yang ingin menghancurkan rakyatnya sendiri. Kami berada di sana untuk melawan dan rela terbunuh untuk tujuan ini,” tambahnya.
Sebelumnya masih pada hari Rabu, serangan bom mobil menewaskan sedikitnya 10 tentara Mesir di dekat kota Sinai Utara Al-Arish.
Serangan itu dianggap salah satu yang paling mematikan di Semenanjung Sinai sejak gerilyawan bersenjata mulai meningkatkan serangan setelah pemecatan Presiden Muhammad Mursi pada bulan Juli lalu oleh militer.
Mayat tentara yang dibunuh tiba Rabu malam di pangkalan udara militer Almaza di Kairo, media pemerintah melaporkan.
Rekaman yang disiarkan di televisi negara menunjukkan Sisi menghadiri pemakaman para tentara dan menghibur anggota keluarga mereka.
“Kami tidak takut, karena kami tahu jika kami tewas saat membela negara maka kami akan menjadi syuhada, kami akan berdiri seperti syuhada di hadapan Allah,” tegas Sisi. [alarabiya/duniaterkini.com]
Jenderal As-Sisi membuat pernyataan itu dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah setelah serangan di Sinai Utara di mana setidaknya 10 tentara Mesir tewas.
“Rakyat harus tahu bahwa kami semua siap mati agar Mesir tetap hidup,” ujarnya, dalam pernyataan yang dipublikasikan oleh situs berita Mesir Ahram Online.
“Setiap orang yang menggunakan senjata melawan militer dan polisi adalah teroris yang ingin menghancurkan rakyatnya sendiri. Kami berada di sana untuk melawan dan rela terbunuh untuk tujuan ini,” tambahnya.
Sebelumnya masih pada hari Rabu, serangan bom mobil menewaskan sedikitnya 10 tentara Mesir di dekat kota Sinai Utara Al-Arish.
Serangan itu dianggap salah satu yang paling mematikan di Semenanjung Sinai sejak gerilyawan bersenjata mulai meningkatkan serangan setelah pemecatan Presiden Muhammad Mursi pada bulan Juli lalu oleh militer.
Mayat tentara yang dibunuh tiba Rabu malam di pangkalan udara militer Almaza di Kairo, media pemerintah melaporkan.
Rekaman yang disiarkan di televisi negara menunjukkan Sisi menghadiri pemakaman para tentara dan menghibur anggota keluarga mereka.
“Kami tidak takut, karena kami tahu jika kami tewas saat membela negara maka kami akan menjadi syuhada, kami akan berdiri seperti syuhada di hadapan Allah,” tegas Sisi. [alarabiya/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar