Pernyataan menggemparkan datang dari Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni. Ia mengaku telah berhubungan seks dengan ketua perunding Otoritas Palestina dalam perundingan damai dengan Israel, Saeb Erekat dan Sekretaris Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Abed Rabbo.
Livni juga mengancam jika mereka tidak mau menjalankan keinginan Israel, maka ia akan menyebarkan video tersebut ke internet.
"Ruang di mana aku berhubungan seks dengan tokoh-tokoh Palestina seperti Saeb Erekat dan Yasser Abed Rabbo dilengkapi dengan kamera," kata Livni dikutip allvoices.com, Senin (11/11), dari Al Diyyar.
Koran Lebanon Al Diyyar menambahkan, Rabbi Israel telah memberikan restu bagi Livni dan wanita Israel lainnya untuk tidur dengan orang asing, asalkan menguntungkan Israel.
Harian Israel Yedioth Ahronoth mempublikasikan kembali wawancara Livni oleh Majalah Time di mana dia mengakui bahwa selama bertahun-tahun bekerja untuk badan intelijen Mossad dan dia melakukan "operasi khusus" termasuk berhubungan seks dengan tokoh-tokoh politik terkemuka dan kemudian memeras mereka.
Yedioth Ahronoth juga mengutip pernyataan Rabbi Ari Shefat: "Agama Yahudi memungkinkan wanita Israel untuk berhubungan seks dengan musuh untuk mendapatkan informasi penting yang mengarah ke penangkapan mereka " .
Tentu saja, orang-orang Palestina sangat terkejut dengan tuduhan ini. Banyak yang menyerukan otoritas Palestina untuk menanggapi tuduhan ini, yang jika terbukti, pasti akan menghancurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat. Namun begitu, sebagian mereka juga meminta Livni untuk menunjukkan video yang diklaim sebagai buktinya. Sebab, menteri sebelumnya juga pernah menyatakan hal serupa tetapi tidak pernah mempublikasikan foto maupun videonya.
Palestina saat ini diperintah oleh dua pemerintah yang berbeda. Di Tepi Barat, Otoritas Palestina dipegang oleh Fatah dengan pemimpinnya Mahmud Abbas. Kelompok ini kembali memulai perundingan dengan Israel sejak beberapa bulan yang lalu. Sedangkan di Jalur Gaza, pemerintahan dipegang Hamas. Berbeda dengan Tepi Barat, Gaza lebih memilih berperang dengan Israel untuk mencapai kemerdekaan Palestina, alih-alih perundingan yang tidak menguntungkan. [AM/duniterkini.com]
Livni juga mengancam jika mereka tidak mau menjalankan keinginan Israel, maka ia akan menyebarkan video tersebut ke internet.
"Ruang di mana aku berhubungan seks dengan tokoh-tokoh Palestina seperti Saeb Erekat dan Yasser Abed Rabbo dilengkapi dengan kamera," kata Livni dikutip allvoices.com, Senin (11/11), dari Al Diyyar.
Koran Lebanon Al Diyyar menambahkan, Rabbi Israel telah memberikan restu bagi Livni dan wanita Israel lainnya untuk tidur dengan orang asing, asalkan menguntungkan Israel.
Harian Israel Yedioth Ahronoth mempublikasikan kembali wawancara Livni oleh Majalah Time di mana dia mengakui bahwa selama bertahun-tahun bekerja untuk badan intelijen Mossad dan dia melakukan "operasi khusus" termasuk berhubungan seks dengan tokoh-tokoh politik terkemuka dan kemudian memeras mereka.
Yedioth Ahronoth juga mengutip pernyataan Rabbi Ari Shefat: "Agama Yahudi memungkinkan wanita Israel untuk berhubungan seks dengan musuh untuk mendapatkan informasi penting yang mengarah ke penangkapan mereka " .
Tentu saja, orang-orang Palestina sangat terkejut dengan tuduhan ini. Banyak yang menyerukan otoritas Palestina untuk menanggapi tuduhan ini, yang jika terbukti, pasti akan menghancurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat. Namun begitu, sebagian mereka juga meminta Livni untuk menunjukkan video yang diklaim sebagai buktinya. Sebab, menteri sebelumnya juga pernah menyatakan hal serupa tetapi tidak pernah mempublikasikan foto maupun videonya.
Palestina saat ini diperintah oleh dua pemerintah yang berbeda. Di Tepi Barat, Otoritas Palestina dipegang oleh Fatah dengan pemimpinnya Mahmud Abbas. Kelompok ini kembali memulai perundingan dengan Israel sejak beberapa bulan yang lalu. Sedangkan di Jalur Gaza, pemerintahan dipegang Hamas. Berbeda dengan Tepi Barat, Gaza lebih memilih berperang dengan Israel untuk mencapai kemerdekaan Palestina, alih-alih perundingan yang tidak menguntungkan. [AM/duniterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar