Demi mencari dana untuk kampanye, calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Musirawas, Indra Kusuma (46), nekat merampok nasabah bank beberapa daerah di Jawa Timur dan Yogyakarta.
Uang hasil rampokan dikirim ke tim sukses untuk sosialisasi. Petualangan Indra berakhir setelah polisi memergoki komplotannya sedang beraksi di Bank BRI Cabang Jombang, Jatim.
Indra warga Dusun II Desa Triwikaton, Kecamatan Tugumulyo, Musirawas dan empat rekannya Bambang Irawan alias Asra (35) asal Lahat, Kelvin Jacky Amora (24) dan Suharlani (36) asal Bengkulu, serta Devin (23) asal Bandar Lampung dibekuk Satreskrim Polres Jombang, Selasa (26/11). Mereka dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan barang bukti yang dibuang.
Komplotan penjahat lintas provinsi ini dikuntit polisi setelah menerima laporan dari Kastutik, korban perampokan nasabah BRI Cabang Tuban usai mengambil uang Rp 100 juta pada 11 November lalu.
Polisi memantau pergerakan Indra Cs beraksi di Surabaya, Sidoarjo, Kediri, dan terakhir dibekuk di Jombang. Satu laporan korban perampokan diterima Polres Tuban dari Polda Jogja. Setelah tertangkap, Polres Jombang kemudian menyerahkan kelima tersangka ke Polres Tuban.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 3 unit sepeda motor, uang tunai Rp 7.450.000, 5 lembar uang dolar, 10 handphone, 11 kartu ATM, dan 1 buah cutter. Uang Rp 7,45 juta itu sisa perampasan Rp 100 juta milik Kastutik, Manajer sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe di Kabupaten Tuban. Para pelaku ini mengaku sudah membaginya. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta.
Empat pelaku mengakui uang itu telah dikirim kepada istri di kampung untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang selebihnya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.
Sementara Indra terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampokan kepada tim suksesnya di kampung untuk kegiatan kampanye. Dia baru pertama kali ini maju sebagai caleg. Karena itu butuh uang yang sangat besar untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat.
Uang hasil rampokan dikirim ke tim sukses untuk sosialisasi. Petualangan Indra berakhir setelah polisi memergoki komplotannya sedang beraksi di Bank BRI Cabang Jombang, Jatim.
Indra warga Dusun II Desa Triwikaton, Kecamatan Tugumulyo, Musirawas dan empat rekannya Bambang Irawan alias Asra (35) asal Lahat, Kelvin Jacky Amora (24) dan Suharlani (36) asal Bengkulu, serta Devin (23) asal Bandar Lampung dibekuk Satreskrim Polres Jombang, Selasa (26/11). Mereka dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha kabur saat dikeler untuk menunjukan barang bukti yang dibuang.
Komplotan penjahat lintas provinsi ini dikuntit polisi setelah menerima laporan dari Kastutik, korban perampokan nasabah BRI Cabang Tuban usai mengambil uang Rp 100 juta pada 11 November lalu.
Polisi memantau pergerakan Indra Cs beraksi di Surabaya, Sidoarjo, Kediri, dan terakhir dibekuk di Jombang. Satu laporan korban perampokan diterima Polres Tuban dari Polda Jogja. Setelah tertangkap, Polres Jombang kemudian menyerahkan kelima tersangka ke Polres Tuban.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan barang bukti 3 unit sepeda motor, uang tunai Rp 7.450.000, 5 lembar uang dolar, 10 handphone, 11 kartu ATM, dan 1 buah cutter. Uang Rp 7,45 juta itu sisa perampasan Rp 100 juta milik Kastutik, Manajer sekaligus Ketua Koperasi KSP Lohjinawe di Kabupaten Tuban. Para pelaku ini mengaku sudah membaginya. Tiap orang mendapatkan jatah Rp 15 juta.
Empat pelaku mengakui uang itu telah dikirim kepada istri di kampung untuk membiayai kehidupan keluarga. Sedang selebihnya digunakan untuk membiayai perampokan atau perampasan selanjutnya.
Sementara Indra terang-terangan mengaku kalau mengirimkan uang hasil perampokan kepada tim suksesnya di kampung untuk kegiatan kampanye. Dia baru pertama kali ini maju sebagai caleg. Karena itu butuh uang yang sangat besar untuk membiayai promosi dirinya di masyarakat.
“Ya ini uangnya untuk nyaleg, minimal biayanya sampai seratus juta rupiah. Semua dananya ditanggung pribadi. Saya kalau di partai hanya sebagai anggota,” kata Indra kepada SURYA (grup Tribun di Surabaya) saat menjalani pemeriksaan di Mapolres Tuban atas kasus perampokan itu, Kamis (28/11/2013).
Uang sejumlah itu digunakan untuk membuat dan memasang baliho bergambar dirinya, serta membiayai politik uang untuk memuluskan pencalonannya di Musirawas. "Uang ini saya pakai untuk dana kampanye. Soalnya untuk pencalonan ini, saya harus memakai dana pribadi," kata Indra.
Pantauan Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network), hampir di sepanjang jalan terdapat beberapa baliho besar gambar Indra Kusuma Caleg DPRD Mura. Sedikitnya terdapat 15 titik baliho terpasang di setiap pinggir-pinggir jalan menuju rumahnya dan di jalan lintas Tugumulyo.
Rumah bercat hijau dengan bentuk rumah toko (ruko) miliknya berada di jalan Dusun II. Di depannya terdapat usaha pengisian air galon. Saat Tribun Sumsel (Tribunnews.com Network) mencoba mengunjungi kediamannya tersebut, tampak sepi hampir tidak ada satupun keluarganya yang terlihat. [tribunnews/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar