Pesepakbola perempuan Tunisia Fatima Maleh membuat heboh dengan mengumumkan di radio nasional bahwa dirinya sekarang adalah seorang pria dan resmi terdaftar dalam catatan sipil sebagai Muhammad Ali.
Maleh (29 tahun) terdaftar sebagai perempuan saat lahir dan dirawat selama bertahun-tahun sebagai seorang perempuan oleh keluarga, teman-teman dan lingkungan sekolahnya.
“Semuanya baik-baik saja ketika saya masih kecil, tetapi ada hal-hal yang mulai berkembang ketika saya mencapai usia pubertas,” kata Maleh kepada Sport Radio Nationale.
“Ketika saya melewati usia 12 hingga 13 tahun dan tidak ada yang terjadi, saya mulai bertanya-tanya dan mengajukan pertanyaan, tapi saya tidak menemukan penjelasannya,” tambahnya.
“Tapi saya mulai merasakan bahwa saya bukan seorang wanita ketika saya mulai merasa tertarik dengan seoang gadis,” jelas Maleh.
Di SMA, ia jatuh cinta seperti layaknya anak laki-laki lainnya. Maleh menceritakan, ia senang berada di antara anak-anak dan bermain sepak bola dengan mereka.
Di kotaTataouine, Tunisia sebelah selatan, anak perempuan tidak mudah untuk bermain dengan anak laki-laki. “Saya tidak bisa bermain dengan anak-anak di Tataouine karena tradisi, mereka memukul saya ketika saya bermain dengan mereka,” ujarnya.
Maleh kemudian menjadi pemain sepak bola wanita internasional yang karirnya terus menanjak termasuk memperkuat tim sepak bola negaranya.
Dia merahasiakan tentang dirinya dari tim sepak bola wanita dan mengatakan kepada stasiun radio bahwa ia tidak merasa nyaman ketika berada di ruang ganti pakaian tim.
Setelah bertahun-tahun menderita dilema transgender, Maleh akhirnya memutuskan untuk memulai proses mengubah orientasi seksnya kepada pemerintah.
Pada tahun 2008 ia menjalani pemeriksaan medis dan memperoleh sertifikat yang menunjukkan bahwa ia memiliki lebih banyak hormon laki-laki dan beberapa bagian tubuh yang maskulin.
“Organ intim saya terlihat lebih seperti seorang pria,” ujarnya .
Berdasarkan sertifikat itu, Maleh mampu memenangkan keputusan pengadilan untuk mengubah orientasi seksnya dalam catatan sipil dan kartu identitas nasional.
Dia mengatakan pada 24 Juni 2013 ia menerima KTP barunya dengan nama pilihannya sendiri, Muhammad Ali. [alarabiya/duniatekini.com]
Maleh (29 tahun) terdaftar sebagai perempuan saat lahir dan dirawat selama bertahun-tahun sebagai seorang perempuan oleh keluarga, teman-teman dan lingkungan sekolahnya.
“Semuanya baik-baik saja ketika saya masih kecil, tetapi ada hal-hal yang mulai berkembang ketika saya mencapai usia pubertas,” kata Maleh kepada Sport Radio Nationale.
“Ketika saya melewati usia 12 hingga 13 tahun dan tidak ada yang terjadi, saya mulai bertanya-tanya dan mengajukan pertanyaan, tapi saya tidak menemukan penjelasannya,” tambahnya.
“Tapi saya mulai merasakan bahwa saya bukan seorang wanita ketika saya mulai merasa tertarik dengan seoang gadis,” jelas Maleh.
Di SMA, ia jatuh cinta seperti layaknya anak laki-laki lainnya. Maleh menceritakan, ia senang berada di antara anak-anak dan bermain sepak bola dengan mereka.
Di kotaTataouine, Tunisia sebelah selatan, anak perempuan tidak mudah untuk bermain dengan anak laki-laki. “Saya tidak bisa bermain dengan anak-anak di Tataouine karena tradisi, mereka memukul saya ketika saya bermain dengan mereka,” ujarnya.
Maleh kemudian menjadi pemain sepak bola wanita internasional yang karirnya terus menanjak termasuk memperkuat tim sepak bola negaranya.
Dia merahasiakan tentang dirinya dari tim sepak bola wanita dan mengatakan kepada stasiun radio bahwa ia tidak merasa nyaman ketika berada di ruang ganti pakaian tim.
Setelah bertahun-tahun menderita dilema transgender, Maleh akhirnya memutuskan untuk memulai proses mengubah orientasi seksnya kepada pemerintah.
Pada tahun 2008 ia menjalani pemeriksaan medis dan memperoleh sertifikat yang menunjukkan bahwa ia memiliki lebih banyak hormon laki-laki dan beberapa bagian tubuh yang maskulin.
“Organ intim saya terlihat lebih seperti seorang pria,” ujarnya .
Berdasarkan sertifikat itu, Maleh mampu memenangkan keputusan pengadilan untuk mengubah orientasi seksnya dalam catatan sipil dan kartu identitas nasional.
Dia mengatakan pada 24 Juni 2013 ia menerima KTP barunya dengan nama pilihannya sendiri, Muhammad Ali. [alarabiya/duniatekini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar