Ir. Hatim Azzam, Wakil Ketua Partai Wasat, dan mantan anggota Parlemen Mesir mengungkapkan bahwa masyarakat internasional memutuskan untuk menutup mata atas kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh otoritas di Mesir saat ini sampai Maret mendatang.
Azzam mengatakan dalam sebuah wawancara yang ditayangkan oleh Channel TV Aljazeera: “Ada krisis internasional yang tengah dialami oleh Mesir. Dan saya adalah seorang anggota delegasi diplomasi rakyat Mesir anti-kudeta yang telah mengunjungi empat ibukota Eropa terpenting. Kami telah menemui para pejabat mereka untuk menjelaskan kepada mereka tentang kepalsuan rezim kudeta.”
Dari kunjungan tersebut, kami menyimpulkan bahwa “masyarakat internasional sepertinya menutup mata terhadap kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Mesir sampai Maret mendatang. Dan setelah itu mereka tidak akan bisa lagi untuk membenarkan kejahatan ini.” Azzam menjelaskan bahwa kesimpulan ini didapat dari pernyataan sejumlah pejabat yang disampaikan secara pribadi.
Azzam menyakinkan pendapatnya bahwa setelah dua hari kembalinya mereka(delegasi diplomasi rakyat) dari Rusia, Nabil Fahmi Menteri Luar Negeri Pemerintah Beblawi yang didukung militer mengumumkan bahwa pemilihan parlemen akan berlangsung pada bulan Februari atau Maret mendatang. Sehingga seolah-olah Konstitusi telah disetujui, dan telah memilih “ya”. Azzam menegaskan bahwa fakta tersebut adalah bukti terbesar atas operasi penipuan ini. [islammemo.cc/duniaterkini.com]
Azzam mengatakan dalam sebuah wawancara yang ditayangkan oleh Channel TV Aljazeera: “Ada krisis internasional yang tengah dialami oleh Mesir. Dan saya adalah seorang anggota delegasi diplomasi rakyat Mesir anti-kudeta yang telah mengunjungi empat ibukota Eropa terpenting. Kami telah menemui para pejabat mereka untuk menjelaskan kepada mereka tentang kepalsuan rezim kudeta.”
Dari kunjungan tersebut, kami menyimpulkan bahwa “masyarakat internasional sepertinya menutup mata terhadap kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di Mesir sampai Maret mendatang. Dan setelah itu mereka tidak akan bisa lagi untuk membenarkan kejahatan ini.” Azzam menjelaskan bahwa kesimpulan ini didapat dari pernyataan sejumlah pejabat yang disampaikan secara pribadi.
Azzam menyakinkan pendapatnya bahwa setelah dua hari kembalinya mereka(delegasi diplomasi rakyat) dari Rusia, Nabil Fahmi Menteri Luar Negeri Pemerintah Beblawi yang didukung militer mengumumkan bahwa pemilihan parlemen akan berlangsung pada bulan Februari atau Maret mendatang. Sehingga seolah-olah Konstitusi telah disetujui, dan telah memilih “ya”. Azzam menegaskan bahwa fakta tersebut adalah bukti terbesar atas operasi penipuan ini. [islammemo.cc/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar