Pasca insiden penyerangan kantor dubes AS di Libya, pemerintah AS terus berupaya untuk menguak para pelaku kejahatan. Bahkan menurut laporan BBC pada Ahad (17/11/2013), diam-diam AS telah menawarkan hadiah 10 juta dolar sejak Januari 2013 lalu sebagai imbalan atas informasi mengenai serangan terhadap konsulatnya di Benghazi, Libia.
Departemen Luar Negeri mengukuhkan adanya hadiah setara Rp 116 miliar dalam surat kepada anggota Senat dari partai Republik yang menanyakan hal tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa hadiah ini tidak dipublikasikan di situs Rewards of Justice (RFJ) milik Deplu AS, karena alasan keamanan.
“Atas alasan keamanan dan sensitivitas penyelidikan, penawaran hadiah khusus ini tidak diiklankan secara terbuka di situs RFJ,” kata Departemen Luar Negeri.
Hadiah ini ditawarkan kepada siapa saja yang mempunyai informasi mengenai pihak-pihak atau perorangan yang terlibat dalam serangan ini.
Dalam insiden penyerangan kantor dubes AS di Libya ini empat warga AS, termasuk kedubes Christopher Stevens tewas dalam serangan pada 11 September 2012 lalu.
Serangan tersebut semula dikatakan dipicu oleh protes-protes anti-Amerika menyusul munculnya film yang dianggap menghina Islam yang dibuat di AS. [islampos/duniaterkini.com]
Departemen Luar Negeri mengukuhkan adanya hadiah setara Rp 116 miliar dalam surat kepada anggota Senat dari partai Republik yang menanyakan hal tersebut.
Departemen Luar Negeri AS mengumumkan bahwa hadiah ini tidak dipublikasikan di situs Rewards of Justice (RFJ) milik Deplu AS, karena alasan keamanan.
“Atas alasan keamanan dan sensitivitas penyelidikan, penawaran hadiah khusus ini tidak diiklankan secara terbuka di situs RFJ,” kata Departemen Luar Negeri.
Hadiah ini ditawarkan kepada siapa saja yang mempunyai informasi mengenai pihak-pihak atau perorangan yang terlibat dalam serangan ini.
Dalam insiden penyerangan kantor dubes AS di Libya ini empat warga AS, termasuk kedubes Christopher Stevens tewas dalam serangan pada 11 September 2012 lalu.
Serangan tersebut semula dikatakan dipicu oleh protes-protes anti-Amerika menyusul munculnya film yang dianggap menghina Islam yang dibuat di AS. [islampos/duniaterkini.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar