Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Cara Negara Memalak Rakyat

Meski ada protes dan keraguan pemberi pelayanan kesehatan untuk berpartisipasi pada Jaminan Kesehatan Nasional yang akan diterapkan 1 Januari 2014, cukup banyak klinik, puskesmas atau rumah sakit yang bergabung.

Menurut Wamenkes, Ali Ghufron Mukti, sejauh ini ada sekitar 15.800 dokter praktek mandiri, klinik dan puskesmas yang akan memberi pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan tingkat lanjutan akan dilakukan sekitar 1.700 rumah sakit pemerintah dan swasta yang tersebar di Indonesia. (Kompas, 30/12/2013).

Bukan Jaminan, Tapi Asuransi Kesehatan Nasional

Katanya jika program JKN sempurna, seluruh rakyat akan mendapat jaminan kesehatan. Katanya, jika JKN sudah jalan, rakyat akan mendapat pelayanan kesehatan gratis.

Itu hanya propaganda. Realitanya justru sebaliknya. Yang ada bukanlah jaminan kesehatan nasional, akan tetapi asuransi kesehatan nasional. Dua hal yang sangat berbeda bahkan berkebalikan.

Pelaksanaan JKN per 1 Januari 2014 ini adalah amanat dari UU No. 40 th. 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No. 24 th. 2011 tentang Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS).

UU SJSN Pasal 19 ayat 1 menegaskan: Jaminan kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas. Prinsip asuransi sosial adalah mekanisme pengumpulan dana bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota keluarganya (Pasal 1 ayat 3). Prinsip ekuitas artinya tiap peserta yang membayar iuran akan mendapat pelayanan kesehatan sebanding dengan iuran yang dibayarkan.

UU ini secara fundamental telah mengubah kewajiban negara dalam memberikan jaminan kesehatan menjadi kewajiban rakyat. Hak rakyat justru diubah menjadi kewajiban rakyat. Konsekuensinya, rakyat kehilangan haknya untuk mendapat jaminan kesehatan yang seharusnya wajib dipenuhi oleh negara.

UU ini “menghilangkan” kewajiban dari negara dan memindahkannya ke pundak rakyat. Rakyat wajib menanggung pelayanan kesehatannya sendiri dan sesama rakyat. Itulah prinsip kegotong-royongan SJSN yaitu prinsip kebersamaan antar peserta dalam menanggung beban biaya jaminan sosial, yang diwujudkan dengan kewajiban setiap peserta membayar iuran sesuai dengan tingkat gaji, upah, atau penghasilannya (penjelasan pasal 4).

Bukan Gratis, Tapi Wajib Bayar

Dalam sistem JKN ini tidak ada yang gratis. Justru seluruh rakyat wajib membayar dahulu, tiap bulan. JKN adalah asuransi sosial. Hanya peserta yang membayar premi yang akan dapat layanan kesehatan JKN. Itu wajib bagi seluruh rakyat sesuai prinsip kepesertaan wajib UU SJSN. Yakni seluruh penduduk wajib jadi peserta asuransi sosial kesehatan (JKN), dan tentu wajib membayar premi/iuran tiap bulan. Pasal 17: “(1) Setiap peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal tertentu. (2) Setiap pemberi kerja wajib memungut iuran dari pekerjanya, menambahkan iuran yang menjadi kewajibannya dan membayarkan iuran tersebut kepada BPJS secara berkala.”

Iuran untuk orang miskin dibayar oleh pemerintah (ayat 4) dan mereka disebut Penerima Bantuan Iuran (PBI), atas nama hak sosial rakyat. Tapi hak itu tidak langsung diberikan kepada rakyat, tetapi dibayarkan kepada pihak ketiga (BPJS) dari uang rakyat yang dipungut melalui pajak. Jadi realitanya, rakyat diwajibkan membiayai layanan kesehatan diri mereka dan sesama rakyat lainnya.

Jadi tidak ada yang gratis untuk rakyat. Justru rakyat wajib bayar iuran, baik layanan itu ia pakai atau tidak. JKN lebih tepat disebut layanan kesehatan prabayar, persis seperti layanan telepon prabayar. Sebab setiap rakyat wajib bayar premi (iuran) tiap bulan, baik layanan itu dimanfaatkan bulan itu atau tidak. Jika tidak bayar maka tidak akan mendapat manfaat layanan kesehatan JKN.

Besarnya iuran per bulan telah ditetapkan. Dalam Perpres ditetapkan nominal iuran PBI per jiwa Rp. 19.225, akan mendapat layanan rawat inap kelas 3. Iuran PNS/TNI/Polri/pensiunan sebesar 5% per keluarga (2% dari pekerja dan 3% dari pemberi kerja) dan akan dapat layanan rawat inap kelas 1 untuk golongan III ke atas atau yang setara, dan rawat inap kelas 2 untuk di bawah golongan III.

Untuk pekerja penerima upah selain PNS dan lainnya, iuran ditetapkan 4,5% per keluarga (0,5% dari pekerja dan 4% dari pemberi kerja) hingga 30 Juni 2015, dan menjadi 5% per keluarga (1% dari pekerja dan 4% dari pemberi kerja) mulai 1 Juli 2015. Mereka akan mendapat layanan rawat inap kelas 1 jika bergaji lebih dari dua kali pendapatan tidak kena pajak (sekitar Rp. 4 juta) dan rawat inap kelas 2 jika bergaji di bawahnya. Jika pekerja bergaji Rp 2 juta, sampai 30 Juni 2015, ia harus membayar Rp. 10 ribu per keluarga (untuk 5 anggota keluarga), dan pemberi kerja harus membayar Rp. 80 ribu untuk tiap pekerjanya. Dan mulai 1 Juli 2015, tiap pekerja harus membayar Rp. 20 ribu, dan pemberi kerja harus membayar Rp. 80 ribu untuk tiap pekerjanya. Jadi pemberi kerja tiap bulan harus membayar Rp. 80 ribu dikalikan jumlah pekerjanya.

Sementara untuk pekerja bukan penerima upah (bekerja sendiri) atau bukan pekerja, iuran Rp. 25.500 per jiwa (layanan rawat inap kelas 3), Rp. 42.500 per jiwa (rawat inap kelas 2), dan Rp. 59.500 per jiwa (rawat inap kelas 1). Untuk satu keluarga tinggal dikalikan jumlah anggota keluarga. Jumlah itulah yang wajib dibayarkan tiap bulan.

Jika ada biaya lebih dari yang dikover JKN, maka harus dibayar sendiri. Masalahnya, tarif yang ditetapkan sangat kecil. Contohnya, untuk RS Pratama, praktik dokter, dan fasilitas kesehatan yang setara tarif yang dikover hanya Rp. 8.000-10.000 per peserta per bulan; praktek dokter gigi malah hanya Rp 2.000.

Perpres tentang JKN, menetapkan prosedur layanan JKN, bahwa peserta harus mendapat pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan tingkat pertama tempat peserta terdaftar. Di fasilitas lain hanya boleh jika di luar wilayah atau kegawatdaruratan medis. Itu artinya, meski masih di kota yang sama, jika bukan di tempat peserta terdaftar, tidak akan dikover oleh JKN, artinya harus bayar sendiri.

“Memalak” Rakyat, Himpun Dana

JKN (Jaminan Sosial Nasional) merupakan cara lain memungut dana secara wajib – “memalak”- seluruh rakyat. Tiap orang akan terkena pungutan. Pemberi kerja akan terkena pungutan sangat besar. Makin banyak pekerjanya, makin besar pungutan yang harus dibayarnya. Biaya itu bisa saja dimasukkan harga jual produk/jasa. Maka beban seluruhnya kembali kepada rakyat pada umumnya.

Lebih menyesakkan lagi, jika telat bayar, tidak diberi layanan, bisa didenda, bahkan tidak diberi pelayanan administratif publik seperti ngurus KTP, akte, sertifikat, IMB, dsb. Pemberi kerja atau kepala keluarga yang tidak mendaftarkan pekerja atau anggota keluarganya, bisa dikenai sanksi bahkan sampai sanksi pidana. Inilah kezaliman luar biasa. Sudah dipalak, jika telat dijatuhi sanksi, jika menghindar bisa dipidana.

Itulah “pemalakan” rakyat untuk menghimpun dana besar. Kompas (26/12) menyebutkan, penyelenggara jaminan kesehatan diperkirakan akan mengumpulkan dana iuran peserta sedikitnya Rp. 80 triliun per tahun. Akumulasi dana ini akan bertambah besar saat BPJS ketenagakerjaan beroperasi penuh pada 1 Juli 2015 dan menyelenggarakan jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan kematian dan jaminan pensiun.

Dana Jaminan Sosial itu wajib disimpan dan diadministrasikan di bank kustodian yang merupakan BUMN (Pasl 40 UU BPJS). Artinya Bank BUMN bisa mendapat sumber dana baru. Sesuai amanat Pasal 11 UU BPJS, dana itu diinvestasikan. Tentu dalam bentuk surat berharga, termasuk Surat Utang Negara dan surat berharga swasta. Dengan itu, negara dapat sumber dana baru. Selain negara, swasta dan para kapitalis juga akan menikmati dana itu yang diinvestasikan melalui instrumen investasi mereka. Mungkin karena itulah Barat (khususnya melalui Bank Dunia, IMF, ADB, USAID) sangat getol bahkan mendekte agar SJSN dalam bentuk asuransi sosial itu segera eksis dan berjalan.

Islam: Pelayanan Kesehatan Kewajiban Negara

Dalam Islam, pelayanan kesehatan termasuk kebutuhan dasar masyarakat yang wajib disediakan oleh negara secara gratis. Fasilitas kesehatan merupakan fasilitas publik yang diperlukan oleh rakyat. Semua itu merupakan kemaslahatan dan fasilitas publik (al-mashâlih wa al-marâfiq), yang wajib dipenuhi negara, sebab termasuk apa yang diwajibkan oleh ri’ayah negara sesuai dengan sabda Rasul saw:

الإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Imam adalah pemelihara dan dia bertanggungjawab atas rakyatnya (HR al-Bukhari dari Abdullah bin Umar)

Secara praktis, penyediaan layanan kesehatan gratis telah dipraktekkan dan dicontohkan oleh Nabi saw sebagai kepala negara, dan para Khulafa’ur Rasyidin. Hal itu menjadi sunnah Nabi saw dan ijmak sahabat bahwa negara wajib menyediakan pelayanan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat. Itu menjadi hak setiap individu rakyat sesuai kebutuhan layanan kesehatan yang diperlukan tanpa memandang tingkat ekonominya.

Dana untuk itu bisa dipenuhi dari sumber-sumber pemasukan negara yang telah ditetapkan syariah. Bisa dari hasil pengelolaan harta kekayaan umum, seperti hutan, bermacam tambang, migas, panas bumi, hasil laut dan kekayaan alam lainnya. Juga dari kharaj, jizyah, ghanimah, fa’i, usyur, pengelolaan harta milik negara dan sebagainya. Semua itu akan lebih dari cukup untuk menyediakan pelayanan kesehatan berkualitas dan gratis untuk seluruh rakyat.

Namun semua itu hanya bisa terwujud, jika Syariah Islam diterapkan secara total dalam sistem Khilafah Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwwah. Untuk itu, kewajiban kita semua, umat Islam, untuk sesegera mungkin mewujudkannya. Lebih dari itu, mewujudkannya adalah kewajiban syar’i dan konsekuensi dari akidah Islam yang kita yakini. Wallâh a’lam bi ash-shawâb. []

Hasil Survey : AS Ancaman Terbesar Bagi Perdamaian Dunia

Seperempat penduduk dunia menganggap Amerika Serikat adalah ancaman terbesar untuk perdamaian dunia, menurut survei internasional.

Dalam laporannya BBC London (30/12) mengutip hasil survei penduduk dunia yang dilakukan oleh WIN/Gallup International menunjukkan pendapat terkait Amerika sebagai ancaman terbesar itu ditemukan di Timur Tengah dan sebagian besar Eropa Barat.

Survei tahunan itu dilakukan dengan wawancara 67.000 orang di 55 negara.

Jajak pendapat itu menyebutkan 13% warga Amerika sendiri juga berpendapat negara mereka merupakan ancaman.

Namun, dalam survei itu juga terungkap bahwa  merupakan tujuan paling populer bagi mereka yang mencari tempat tinggal di negara lain.

Amerika memang dikenal sebagai sosok negara Amerika yang haus perang. Moris Berman, dalam buku Dark Ages America: The Final Phase of Empire (2006), menggambarkan Amerika sebagai sebuah kultur dan emosional yang rusak oleh peperangan, menderita karena kematian spiritual dan dengan intensif mengeskpor nilai-nilai palsunya ke seluruh dunia dengan menggunakan senjata.

Dalam catatan Jamil Salmi, dalam bukunya, Violence and Democatic Society, Amerika telah melakukan intervensi ke negara lain antara 1798-1895 M sebanyak 103 kali, antara tahun 1896-1945 sebanyak 57 kali, dan dalam rentang tahun 1945-2001 sebanyak 218 kali. Amerika juga menjadi Otak Kudeta Berdarah di: Iran (1953), Guatemala (1954), Kuba (1961 dan 1971), Brazil (1964), Indonesia (1965), Yunani (1967), Chili (1973), Angola (1974-1975), Jamaika (1975), Grenada (1983), Nikaragua (sejak 1984).

Hampir semua medan perang di kawasan dunia saat ini seperti Irak, Afganistan, Yaman, Sudan dan Suriah tidak bisa dilepaskan dari permainan negara adidaya ini. Untuk mengalihkan opini, seperti biasanya, Amerika malah menuduh kelompok Islam sebagai teroris !

Tentara Myanmar Paksa Para Muslimah Rohingya Menjadi Pelacur

Beberapa Laporan Media mengungkap bahwa tentara Myanmar  telah memaksa para Muslimah untuk bekerja sebagai pelacur di pangkalan militer di seluruh Negeri.

Laporan tersebut mengingatkan bahwa pasulan keamanan di Myanmar telah menangkap para Muslimah lalu memaksa mereka untuk menjadi pelacur di pangkalan militer.

Kantor berita Rohingya melaporkan, mengutip para saksi , para wanita dipukuli, dibius dan diperkosa oleh para pria yang mengenakan seragam tentara.

Minoritas Muslim di Myanmar telah menghadapi penganiyaan dan penyiksaan, karena mereka telah kehilangan hak-hak Sosial disebabkan pemerintah tidak mengakui kewarganegaraan mereka. Badan-badan Internasional dan organisasi hak asasi Manusia telah menuduh pemerintah Myanmar sengaja menutup mata terhadap kekerasan yang dihadapi oleh muslim Rohingya, dan PBB juga telah mengakui bahwa Muslim rohingya yang tinggal dibagian Arakan adalah salah satu masyarakat yang paling tertindas di dunia.

Densus 88 Tewaskan Enam Orang di Malam Tahun Baru

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menewaskan enam orang di Ciputat jelang pergantian malam tahun baru.

Keenam orang ini didor dengan dalih melakukan tindak terorisme. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan kelompok tersebut diduga terlibat serangkaian penembakan polisi beberapa waktu lalu. 2013.

Densus 88 berhasil melumpuhkan mereka setelah melakukan pengepungan selama 9 jam terhadap rumah kontrakan milik Rahmat di Jalan KH Dewantoro, Gang H Hasan RT 04/07, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

Karo Penmas Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar Boy mengatakan bahwa penyergapan berlangsung cukup lama karena ketiga terduga melakukan perlawanan dengan mengeluarkan tembakan-tembakan yang mengarahkan kepada tim Densus 88 Antiteror.

Rabu pagi (1/1) para jenazah sudah dikirim ke RS Polri, Kramat Jati Jakarta Timur. Lima kantong jenazah dibawa tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri ke RS menggunakan tiga ambulans dengan kawalan tiba mobil patroli. Sedangkah satu kantong Jenazah sudah tiba di RS Polri sejak selasa malam.

Saat ini jenazah-jenazah tersebut dimasukkan ke ruang autopsi unit forensik untuk diidentifikasi.

Ridwan Saidi: Tahun Baru Tidak Ada dalam Kamus Adat Betawi

Fenomena perayaan Tahun Baru Masehi tidak memiliki substansi dan tujuan yang jelas jika ditinjau dari kaca mata budaya Indonesia, termasuk di ibu kota Jakarta.

Budayawan asal Jakarta Ridwan Saidi menuturkan, tidak ada perayaan tahun baru dalam kamus adat Betawi sejak dulu. Begitu pula dengan sebagian besar kultur lokal masyarakat di daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Ini dikarenakan masyarakat Betawi menerapkan kalender lunar (bulan) sebagai sistem penanggalan mereka, bukan kalender solar (matahari).“Kalau pun ada perayaan meriah yang harinya diambil dari kalender matahari, itu pun cuma peringatan 17 Agustus saja,” ujar Ridwan Saidi saat dihubungi ROL, Selasa (31/12).

Bahkan di masa pemerintahan kolonial pun, kata dia, masyarakat Betawi tetap memelihara sistem penanggalan lunar dalam keseharian mereka, di samping menerapkan kalender matahari.

“Jadi, orang-orang kita di zaman Belanda dulu menggunakan kedua-duanya. Tapi, tetap saja tidak ada budaya perayaan tahun baru Masehi di masa itu,” ujarnya.Selebrasi pergantian tahun yang penuh dengan nuansa hura-hura seperti sekarang ini, kata dia, mulai populer di Jakarta pada masa Gubernur Ali Sadikin.

Sejak itulah, fenomena tersebut terus bertahan hingga sekarang di ibu kota Jakarta.“Perlu kita renungkan kembali. Apa tujuan sebenarnya masyarakat kita mengikuti perayaan tahun baru? Yang saya tahu, itu adalah semacam ritual untuk memperingati hari kelahiran dewa matahari,” ujarnya.

[rol/duniaterkini.com]

Ulama Malaysia Desak Pemerintah Batalkan Perayaan Tahun Baru

Ulama Muslim Malaysia mendesak pemerintah setempat untuk membatalkan perayaan tahun baru di negara itu. Mereka mengingatkan, selebrasi tersebut mencerminkan budaya Yahudi yang berpotensi tinggi menjerumuskan kaum muda Muslim kepada perbuatan dosa.

"Perayaan tahun baru yang kami lihat hanya berupa hiburan yang berlebih-lebihan. Lebih banyak dosa yang didapat dari pada manfaat," ujar Presiden  Malaysia International Institute of Islamic Cooperation (Ikiam), Mustapha Idrus seperti dikutip oleh The Malay Mail, Senin (30/12).

Ia menuturkan, penolakan ini bukan sekadar masalah budaya saja. Melainkan juga berkaitan dengan gaya hidup yang mubazir.

Menurutnya, jika perayaan tahun baru di Malaysia dibatalkan, itu berarti akan ada kesempatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk menghemat anggaran. "Pemerintah perlu merenungkan kembali masalah ini. Perayaan tahun baru akan menelan biaya jutaan ringgit," tambahnya.

Hal senada diungkapkan mufti di Negara Bagian Penang, Datuk Seri Ahmad Hassan. Ia berpendapat, akan lebih baik masyarakat menyambut pergantian tahun dengan nuansa yang islami ketimbang meniru gaya Barat.

"Akan lebih bagus lagi jika kita bisa menyongsong tahun baru dengan menggelar kuliah agama, doa untuk kebaikan bersama, dan membaca Surat Yasin. Dengan begitu, generasi muda kita tidak akan terjerumus pada penyakit sosial dan budaya yang tak pantas," katanya seperti dikutip Sinar Harian.

Kepala informasi Pemuda UMNO, Jamawi Jaafar juga menambahkan, akan lebih baik jika kaum muda Malaysia berdoa supaya kehidupan mereka di tahun depan bisa lebih baik. Bukan mengadakan konser dan pertunjukan kembang api.

"Mari kita sama-sama berdoa untuk negara ini, agar menjadi lebih damai dan aman dari bencana alam pada 2014 dan di tahun-tahun mendatang.  Bagi saudaraku yang non-Muslim, mengapa engkau tidak berdoa di tempat-tempat ibadah Anda sendiri?" ujar Jamawi.

Abraham Samad: Sistem yang Ada Saat ini Melahirkan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bila perilaku korup di Indonesia naik turun. Bahkan sistem yang ada di Indonesia dituding justru melahirkan korupsi.

“KPK melihat sistem yang ada sekarang ini adalah sistem yang melahirkan kejahatan korupsi. Oleh karena itu kalau kita ingin menghilangkan korupsinya selain menindak orangnya juga sistem korupsi ini yang harus diperbaiki,” kata Ketua KPK Abraham Samad, usai memberikan pemaparan capaian kinerja KPK tahun 2013 di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/12/2013), seperti dikutip Okezone.

Lebih lanjut Abraham mengatakan KPK tak hanya konsen dalam penindak soal pemberantasan korupsi, namun juga konsen dalam pencegahan korupsi. “Maka dari itu pemberantasan korupsi harus dilakukan secara progresif dan terintegritas antara penindakan yang refrensif dengan pendekatan pencegahan, itu yang harus dilakukan,” kata

Sehingga, sambung Abraham, selain melakukan penindakan terhadap para aktor koruptor juga dilakukan perbaikan sistem. Pasalnya, sistem yang ada saat ini adalah sistem yang melahirkan kejahatan korupsi.

Sebelumnya Abraham Samad juga menilai perilaku korupsi saat ini sudah bergeser ke generasi muda. Dari catatan penangkapan yang dilakukan KPK, banyak generasi muda yang menjadi koruptor. Contohnya, pegawai pajak yang ditangkap KPK, selain itu ada Angelina Sondakh dan Muhamad Nazaruddin yang juga masih berusia muda.

Untuk mengatasi hal itu, KPK tengah giat membangun gerakan antibudaya korupsi. “Mulai dari keluarga, dan sekolah, pendidikan usia dini sampai perguruan tinggi,” kata Abraham, Kamis 12 Desember lalu.

Abraham mengaku kalau saat ini juga telah menandatangani kesepakatan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait pemberantasan korupsi. “Nanti ketika generasi muda kita ditanya apa itu korupsi, dan berkata apa itu korupsi?, apakah itu binatang purba, nah itu artinya alhamdulilah (terbangun budaya antikorupsi),” ujarnya.

[pz/Islampos]

Gara-Gara Blokir Bandara, Bupati Ini Terancam 2 Tahun Penjara

Bupati Dipenjara
Kapolda NTT, Brigjen Polisi I Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, kasus pemblokiran Bandara Turelelo SoA yang melibatkan 15 Satpol PP, sebagai tersangka diserahkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)

Sementara, Bupati Ngada Marianus Sae akan disidik oleh polisi.

Untung Yoga menyatakan, sesuai aturan undang-undang otoritas penyidikannya ada di Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS). Setelah ditangani polisi, PPNS dari Denpasar, Bali datang melakukan koordinasi penanganannya.

Ia menjelaskan, penyidikan Kepala Satuan Polisi Pamong Paraja (Kasat Pol PP) Ngada, Hendrikus Wake, dan  15 anggotanya, ditangani PPNS dengan jeratan pasal yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan, dengan ancaman penjara tiga tahun.

Sementara penyidikan keterlibatan Bupati Ngada, Marianus Sae, disidik polisi dengan tuduhan memerintahkan bawahannya untuk memblokir Bandara SoA. Ancaman hukumannya dua tahun delapan bulan penjara. "Penyidikan yang dilakukan Polri dalam kasus ini, yakni menyidik tersangka Bupati Ngada, Marianus Sae," kata  Kapolda Untung Yoga di Kupang, Senin (30/12/2013) siang.

Ia menegaskan, para tersangka kasus ini tidak bisa ditahan. Pasalnya, demikian Untung Yoga, ancaman hukumannya di bawah lima tahun penjara. Selain itu, pasal-pasal yang dikenakan kepada para tersangka bukan pasal pengecualian yang dapat dikenakan penahanan.

Untung Yoga menyatakan, polisi tidak mewakili emosional siapapun dalam penyidikan kasus ini. Pasalnya, undang-undang tidak mengenal emosional dan kecepatan berdasarkan berita-berita.

Tentang pemeriksaan saksi-saksi, Untung Yoga mengatakan, Satpol PP sudah diperiksa. Begitu pula pihak-pihak yang berada di Bandara SoA, juga sudah diperiksa dalam kasus pemblokiran bandara tersebut.

Kapolda Untung Yoga membantah bila pemilihan penanganan perkara itu bagian dari upaya polisi melempar tanggung jawab. Tetapi aturan mengharuskan penyidikan tindak pidana penerbangan ditangani Penyidik PNS dari Perhubungan.

Sementara Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Pol Sam Kawengian menyatakan, total tersangka dalam blokir bandara sebanyak 17 orang. Mereka terdiri dari Bupati Ngada, Marianus Sae; Kasat Pol PP Ngada, Hendrikus Wake, dan 15 anggota Satpol PP Ngada yang ikut memblokir bandara tersebut.

Sam mengatakan, penyidikan tersangka Kasat Pol PP dan 15 anggota Satpol PP ditangani PPNS dari Perhubungan. Sementara penyidikan tersangka Bupati Ngada, Marianus Sae, ditangani Polda NTT.

YKS Sudah Meresahkan, Situs KPI Dibanjiri Kritik

Goyang oplosan dan Caisar saat ini sedang mewabah di masyarakat. Hampir semua lapisan di masyarakat tahu dan bahkan banyak yang bisa menirukan goyang dangdut tersebut.

Namun ternyata banyak juga yang mengkritik acara Yuk Keep Smile (YKS) tersebut. Pasalnya tayangan YKS yang berdurasi selama 4 jam dari pukul 19.30 WIB hingga pukul 23.30 WIB dinilai tidak pas. Di jam tersebut masih banyak anak-anak yang menonton acara tersebut dan ikut menirukan goyangan sensual para pembawa acara.

Goyang oplosan dalam acara YKS dinilai terlalu sensual dan mudah ditiru oleh anak-anak. Bahkan kritik dan protes tentang acara YKS itu pun memenuhi pojok aduan situs KPI di http://www.kpi.go.id/.

Banyak warga yang mengemukakan ketidaksetujuannya dengan tayangan tersebut. Menurut mereka, tayangan YKS sangat tidak mendidik bagi anak-anak karena ditayangkan di jam prime time.

"Acara goyangnya terlalu menjurus, tolong koreksi lagi acara goyang2 yang ga jelas itu. Ato kalau ga mau mengurangi goyang2 edan itu, at least pindahin jam tayangnya ke dini hari sekalian biar ga ada anak kecil usia sekolah yang nonton. TV seharusnya mendidik, bukan menjerumuskan," tulis Ishardini Dewi Jayanti.

"Terlalu vulgar, jam tayang terlalu lama, goyangannya tidak mendidik, goyangannya terlalu vulgar tidak baik ditonton anak kecil," tulis Ida.

"Tolong segera hentikan acara YKS, berdampak buruk bagi anak-anak. banyak menampilkan goyangan erotis dan kata-kata celaan yang tidak sepantasnya diucapkan. Semakin lama acara ini jauh dari nilai positif," keluh Kohar Permana.

Tak hanya soal goyangan, candaan dan lawakan para pembawa acara YKS pun dinilai tidak mendidik. Pasalnya, para pembawa acara terkadang berlebihan dalam melakukan lawakannya, padahal apa yang dilakukan mereka ditiru oleh anak-anak yang menontonnya.

"Yth, KPI Tolong hentikan program YKS di Trans TV karena disegmen acara tersebut selalu menampilkan adegan2 dan omongan yang melecehkan orang lain..hura2.menampilkan laki2 berpakaian wanita menyerupai waria..begitu juga efek buruk dari lirik lagu yang biasa di putar di YKS sehingga sudah mulai terlihat anak2 ter-doktrin oleh kata2 yang tidak pantas diucapkan oleh anak2..misalnya buka sithik jos, body sexy dll. dari semula acara ini sudah tidak sesuai dengan tema yang dibawakannya..pada waktu ramadhan seharusnya mengajak orang2 untuk meningkatkan ibadahnya malah dibuat banyolan2 yang terus menerus menghujat, menghina, merendahkan sesama manusia...kasian anak2 kami, mereka kurang mendapatkan program acara postif yang memadai...dan yang lebih mengherankan acara tersebut selalu diulang ulang di lain waktu..seminggu bisa 14 kali tayang...tolong dengan sangat KPI agar cepat bertindak...Terimakasih semoga unek2 kami segera ditanggapi," tulis Yansen Wijaya.

Silahkan jika anda juga ingin menyampai keluhan acara tersebut. Anda bisa menghubungi 021 634 0626, 081213070000 atau www.KPI.go.id

Tiga Wartawan Al Jazeera Ditangkap Aparat Mesir

Tiga Wartawan Al Jazeera ditangkap aparat Mesir. Kementerian Dalam Negeri Mesir berdalih ketiganya mengadakan pertemuan dengan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin, yang minggu lalu dinyatakan sebagai organisasi teroris. Sebuah tuduhan yang dilakukan untuk mematikan gerakan politik Ikhwan.


BBC mendapat informasi bahwa dua diantaranya adalah kepala biro Al Jazeera siaran bahasa Inggris di Kairo yaitu Mohamed Fadel Fahmy dan juru kamera Mohamed Fawzy, serta seorang koresponden.

Pemerintah Mesir mengatakan Al Jazeera menyiarkan pemberitaan yang mengancam keamanan nasional.

Semua kamera serta peralatan rekaman lainnya juga disita dari sebuah hotel di kota Kairo.

“Terlalu Dekat”

September lalu, pengadilan Mesir telah memerintahkan penutupan empat stasiun televisi termasuk Al Jazeera.

Jaringan televisi itu meliput berbagai demonstrasi yang digelar Ikhwanul Muslimin menyusul kudeta militeryang menggulingkan Presiden Mohammed Morsi pada 3 Juli. Morsi berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

Wartawan BBC urusan masalah Arab Sebastian Usher melaporkan bahwa Al Jazeera dan khususnya stasiun televisinya di Mesir, Mubashir Misr, dikecam oleh banyak warga Mesir yang turun ke jalan-jalan untuk menuntut pengunduran diri Mohamed Morsi.

Menurut mereka, stasiun televisi itu terlalu dekat dengan Ikhwanul Muslimin.

Pemerintahan militer Mesir pekan lalu menyatakan Ikhwanul sebagai kelompok teror setelah menuding kelompok ini melakukan serangan terhadap markas besar polisi awal pekan ini.

Wakil Perdana Menteri Hossam Eissa mengumumkan status baru Ikhwanul yang berimplikasi pada kewenangan lebih besar aparat untuk menumpas kelompok itu.

Ia mengatakan anggota, penyumbang dana, maupun simpatisannya akan dikenai sanksi.

Kini aparat Mesir gencar melakukan operasi penangkapan terhadap para anggota mau pun pendukung Ikhwanul Muslimin.

[islampos/duniaterkini.com]

Kontras Sebut Densus 88 Sering Langgar HAM

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat, sepanjang 2013 operasi apa yang disebut dengan pemberantasan terorisme yang dilakukan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polr,i kerap melanggar hak asasi manusia.

“Di tahun 2013 tercatat telah terjadi 29 peristiwa deugaan pelanggaran hukum dan HAM yang dilakukan oleh Densus 88,” kata Haris Azhar, Koordinator Kontras, dalam pemaparan ‘Catatan Akhir Tahun Kontras’ di Kantornya, Jakarta  lansir Tribune Senin (23/12/2013).

Pelanggaran yang dilakukan Densus 88, katanya adalah penggunaan kekuatan berlebih yang mengakibatkan meninggalnya tertuduh, kemudian pelanggaran hak atas rasa aman serta ketenanangan dari masyarakat.

“Contohnya, dalam kasus penembakan terhadap seorang warga Poso Sulawesi Tengah, korban yang diduga teroris, tidak membawa senjata mematikan, ditembak hingga tewas oleh Densus 88,” tuturnya.

Dia memaparkan, Kontras telah memperlajari bahwa dugaan pelanggaran hukum dan HAM yang dilakukan Densus 88 disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain adalah ketidakjelasan mekanisme evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) pemberian kewenangan terhadap Densus 88 dalam memerangi terorisme.

“Selain itu terdapat kelemahan yang sangat serius dari undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme, dimana definisi terorisme sangat luas,” kata Haris.

Inilah Pandangan Islam Tentang Merayakan Tahun Baru

Perayaan tahun baru Masehi (new year’s day, al ihtifal bi ra`si as sanah) pada dasarnya bukan hari raya umat Islam, melainkan hari raya agama Nashrani. Penetapan 1 Januari sebagai tahun baru yang awalnya diresmikan Kaisar Romawi Julius Caesar (tahun 46 SM), diresmikan ulang oleh pemimpin tertinggi Katolik, yaitu Paus Gregorius XII tahun 1582. Penetapan ini kemudian diadopsi oleh hampir seluruh negara Eropa Barat yang Kristen sebelum mereka mengadopsi kalender Gregorian tahun 1752. (www.en.wikipedia.org; www.history.com)

Bentuk perayaannya bermacam-macam, baik berupa ibadah seperti layanan ibadah di gereja (church servives), maupun aktivitas non-ibadah, seperti parade/karnaval, menikmati berbagai hiburan (entertaintment), berolahraga seperti hockey es dan American football (rugby), menikmati makanan tradisional, berkumpul dengan keluarga (family time), dan lain-lain. (www.en.wikipedia.org).

Berdasarkan fakta tersebut diatas, seorang muslim tidak boleh atau haram merayakan tahun baru Masehi. Ada 2 alasan kenapa diharamkan; Pertama, secara umum Islam mengharamkan kaum muslimin menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar). Kedua, Islam secara khusus yang mengharamkan kaum muslimin merayakan hari raya kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar fi a’yaadihim).

Keharaman seorang Muslim menyerupai kaum kafir terdapat dalam ayat berikut : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad) ‘Raa’ina’ tetapi katakanlah ‘Unzhurna’ dan ‘dengarlah’. Dan bagi orang-orang kafir siksaan yang pedih.” (QS Al Baqarah : 104). Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan mengatakan Allah SWT telah melarang orang-orang yang beriman untuk menyerupai orang-orang kafir dalam ucapan dan perbuatan mereka. Karena orang Yahudi menggumamkan kata ‘ru’uunah’ (bodoh sekali) sebagai ejekan kepada Rasulullah SAW seakan-akan mereka mengucapkan ‘raa’ina’ (perhatikanlah kami). (Tafsir Ibnu Katsir, 1/149).

Ayat-ayat yang semakna ini banyak, antara lain QS Al Baqarah : 120, QS Al Baqarah : 145; QS Ali ‘Imran : 156, QS Al Hasyr : 19; QS Al Jatsiyah : 18-19; dll (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 12/7; Wa`il Zhawahiri Salamah, At Tasyabbuh Qawa’iduhu wa Dhawabituhu, hlm. 4-7; Mazhahir At Tasyabbuh bil Kuffar fi Al ‘Ashr Al Hadits, hlm. 28-34).

Penjelasan lainnya sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR Ahmad, 5/20; Abu Dawud no 403). Imam Ibnu Hajar Al Asqalani mengatakan sanad hadits ini hasan. (Fathul Bari, 10/271).

Hadits tersebut telah mengharamkan umat Islam menyerupai kaum kafir dalam hal-hal yang menjadi ciri khas kekafiran mereka (fi khasha`ishihim), seperti aqidah dan ibadah mereka, hari raya mereka, pakaian khas mereka, cara hidup mereka, dll. (Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 12/7; Ali bin Ibrahim ‘Ajjin, Mukhalafatul Kuffar fi As Sunnah An Nabawiyyah, hlm. 22-23).

Selain itu, kaum muslim juga dilarang merayakan hari raya non muslim. Seperti sabda penjelasan berikut, ”Rasulullah SAW datang ke kota Madinah, sedang mereka (umat Islam) mempunyai dua hari yang mereka gunakan untuk bermain-main. Rasulullah SAW bertanya,’Apakah dua hari ini?’ Mereka menjawab,’Dahulu kami bermain-main pada dua hari itu pada masa Jahiliyyah.’ Rasulullah SAW bersabda,’Sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Abu Dawud, no 1134). Hadits ini dengan jelas telah melarang kaum muslimin untuk merayakan hari raya kaum kafir. (Ali bin Ibrahim ‘Ajjin, Mukhalafatul Kuffar fi As Sunnah An Nabawiyyah, hlm. 173).

Berdasarkan penjelasan di atas, haram hukumnya seorang muslim merayakan tahun baru, misalnya dengan meniup terompet, menyalakan kembang api, menunggu detik-detik pergantian tahun, memberi ucapan selamat tahun baru, makan-makan, dan sebagainya. Semuanya haram karena termasuk menyerupai kaum kafir (tasyabbuh bi al kuffaar) yang telah diharamkan Islam.

Akun Email Geert Wilders Diblokir Google

Google telah menonaktifkan akun surat elektronik (email) milik politisi sayap kanan Belanda, Geert Wilders. Hal ini menyusul keluhan yang menyebutkan pria itu telah menggunakannya untuk menyebarkan kampanye anti-Islam.

“Luar biasa! Google baru saja memblokir akun (email) saya. Tampaknya keberatan yang diajukan Rabbae telah sukses,” kata Wilders lewat Twitter-nya seperti dikutip oleh NL Times, Jumat (27/12).

Kicauan Wilders tersebut mengacu pada keluhan yang disampaikan oleh Mohammed Rabbae atas nama Dewan Nasional Maroko kepada Google, beberapa waktu lalu.

Di situ Rabbae mengungkapkan Wilders telah menyalahgunakan layanan yang disediakan oleh perusahaan teknologi raksasa itu dengan menyebarkan pesan-pesan kebencian terhadap Islam.

Langkah Rabbae ini kemudian diikuti pula oleh komplain-komplain serupa dari banyak orang. Keberatan tersebut mereka ajukan setelah Wilders menggunakan akun Google miliknya untuk mempromosikan stiker anti-Islam pada pekan lalu.

Pada stiker itu tertulis sejumlah kalimat penghinaan terhadap agama Allah. Di antaranya, ‘Islam adalah sebuah kebohongan. Muhammad seorang kriminal. Alquran adalah racun.’

Wilders pun sepertinya tak pernah berhenti memusuhi Islam. Setelah Google menonaktifkan akun miliknya, ia meluncurkan akun baru di mana orang dapat memesan stiker-stiker anti-Islam buatannya.

[rol/duniaterkini.com]

Rezim Suriah Kembali Bantai 25 Orang Lewat Serangan Bom di Aleppo

Helikopter rezim Suriah menjatuhkan TNT di atas sebuah pasar sayuran dan di samping sebuah rumah sakit di utara Aleppo. Akibatnya, 25 warga termasuk anak-anak dan seorang aktivis, tewas.

Komisi Jenderal Revolusi Suriah Syrian Revolution General Commission, jaringan aktivis revolusi Suriah, menyebut pengeboman di distrik Tareeq al-Bab, Sabtu (28/12), sebagai pembantaian.

Mereka melihat serangan itu menargetkan keramaian pasar. Selain korban tewas, sebuah gedung pun ambruk dan beberapa rusak. Rezim Presiden Bashar al-Assad tak henti menyerang Aleppo melalui jalur udara sejak 15 Desember 15. Levih dari 400 warga sipik tewas.

Pesawat tempur dikerahkan meluncurkan roket. Helikopter juga menjatuhkan bom di wilayah pemukiman oposisi yang bercampur dengan warga.

''Berada di garis depan kinj lebih aman dibanding berada di area sipil,'' seorang pejuang oposisi di Aleppo, Adel Festok seperti yang dikutip Al Jazeera.

Perang di Suriah pecah setelah rezim Assad melakukan serangan brutal melawan oposisi saat keinginan revolusi semakin kuat. Pertempuran kubu Assad dan oposisi, yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, menewakan lebih dari 100 ribu orang. [rol/duniaterkini.com]

Dua Mahasiswa Tewas dalam Bentrok di Universitas Al Azhar

Dua mahasiswa tewas dan beberapa lainnya terluka dalam bentrokan terbaru antara pasukan keamanan Mesir dan demonstran mahasiswa di Universitas Al-Azhar Sabtu kemarin (28/12/2013).

Bentrokan pecah setelah ratusan mahasiswa menggelar aksi protes menentang pemerintah yang didukung militer.

Pejabat Polisi mengatakan para mahasiswa telah membakar salah satu ruang Fakultas. Namun, mahassiswa membantah telah melakukan pembakaran itu.

Aksi protes anti pemerintah terbaru sedang berlangsung di Mesir, sehari setelah bentrokan mematikan antara polisi dan demonstran yang menewaskan beberapa orang terjadi di seluruh negara Afrika Utara tersebut.

Pada hari Jumat sebelumnya, 9 orang tewas ketika polisi menembakkan gas air mata dan senapan ke arah demonstran.

Oposisi Aliansi Anti kudeta, yang dipimpin oleh Ikhwanul Muslimin, kini telah menyerukan tujuh hari aksi protes jalanan.

Seruan itu terjadi hanya satu hari setelah pemerintah sementara menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi teroris.

Membangun Brand yang Efektif (Bagian 1)

Apa yang menjadi perbincangan paling menarik menurut anda? Hmmm, apa ya? Sebentar, maksudnya? Kira-kira kalau sedang ada obrolan ringan dalam lingkungan sekitar anda, apa yang paling sering dibicarakan? Hmmm, sambil garuk-garuk kepala, apa ya? Biasanya cerita lucu atau mengesankan bukan? Terlebih menceritakan tentang diri anda. Pasti segala sesuatu mengenai diri anda adalah sesuatu hal yang menarik untuk anda ceritakan. Bayangkan anda adalah seorang pedagang tapi tidak bisa bercerita seru ketika menceritakan produk anda. Apakah orang yakin mau beli?

Kedua, menceritakan si dia yang berkesan di hati. Menceritakan buah hati atau orang yang kita sukai, kita cintai juga seru bukan? Bayangkan pula ketika orang lain membeli “barang dagangan” anda dan terpuaskan diluar harapannya. Ketika dia kegirangan, dia akan menjadi orang marketing yang dengan sukarela tanpa dibayar bukan?

Mudah untuk disebutkan tapi tidak mudah untuk dilakukan. Itulah bisnis, secara teori memang mudah, dan untuk segelintir orang memang benar-benar mudah membangun sebuah bisnis, asal dengan catatan membangun sebuah bisnis itu berdasarkan keinginan sendiri, keyakinan dan juga kesabaran. Mari kita mulai membuat Citra  usaha kita agar lebih mengesankan di mata konsumen, caranya sangat mudah. Mari kita pelajari hal-hal di bawah ini …

1. Apakah nama bisnis Anda menceritakan kisah yang tepat ?
Sebuah bisnis akan berevolusi dari waktu ke waktu. Nama yang Anda gunakan pada saat memulai mungkin sudah tidak cocok lagi sekarang. Tapi jangan ragu-ragu untuk mengubah nama bisnis, dan jangan khawatir akan kehilangan konsumen yang sekarang. Konsumen suka jika melihat sebuah bisnis berubah dan berevolusi karena menunjukkan bahwa bisnis tersebut progresif dan energik.

Untuk mengganti nama, ada banyak sekali pilihan. Anda bisa memilih nama yang cerdas, Anda bisa memilih nama deskriptif yang sederhana, atau Anda bisa memilih keduanya. Penggunaan nama bisnis harus deskriptif agar konsumen prospektif mengetahui apa yang tepatnya prospek atau jasa yang Anda jual.

2.  Apa Anda memiliki logo, dan jika ya apakah logo itu tepat ?
Logo adalah citra grafis yang digunakan untuk mempromosikan bisnis. Logo adalah alat yang sangat baik untuk membawa tema unik bagi bisnis Anda dan inilah intisari dari citra korporat yang baik. Logo harus tampil lain daripada yang lain dan unik untuk mencerminkan bisnis Anda.

3. Apa tag line Anda ?
Tag line adalah beberapa kata sederhana yang membuat pernyataan tentang bisnis Anda. Semua bisnis bisa menggunakan tag line dan tag line itu harus bisa menjawab pertanyaan konsumen, “Mengapa saya harus menggunakan bisnis Anda ?”. Dan pastikan tag line Anda singkat dan tajam.

Tren datang dan pergi. Tag line pun bisa diganti seiring dengan perubahan pada bisnis atau seiring dengan perubahan pasar temapt bisnis Anda bergerak. Seperti memilih nama untuk bisnis Anda, menciptakan tag line yang sederahan juga bukan tugas yang muah, tapi keduanya harus berjalan seiring.

4. Konsistensi dan kekuatan branding
Branding atau pengenalan merek adalah kata yang sering kita dengar. ‘Mengembangkan merek’, ‘membangun merek’, ‘nilai merek’, dan sebagainya. Sebagian besar mengira branding hanya diterapkan untuk korporasi besar, tapi kenyataannya branding juga sama pentingnya bagi bisnis kecil.
Kuncinya sesungguhnya dari branding adalah konsistensi: mengirimkan pesan yang konsisten melalui iklan, citra korporat, dan tampilan bisnis Anda. Hal ini mempengaruhi penampilan bisnis dan semua area interaksi Anda dengan konsumen.

Konsistensi dikendalikan oleh sistem, memiliki mekanisme yang tepat untuk memastikan agar semua aspek bisnis Anda tetap konsisten adalah titik awalnya. Untuk memiliki citra korporat yang mutakhir, relevan, dan mengesankan.

5. Apakah Anda sudah memiliki warna korporat yang bagus ?
Bagian besar dari citra korporat yang kuat adalah memiliki warna korporat yang kuat. Biasanya ini berarti ada satu warna dominan yang digunakan dalam semua aspek citra korporat Anda. Warna dominan ini digunakan secara konsisten dalam apa pun yang Anda lakukan dan menjadi dasar dari semua materi promosi bisnis.

Warna  yang berbeda membangkitkan emosi yang berbeda pula sehingga penting untuk memilih warna yang sesuai untuk bisnis Anda. Warna gelap cenderung memberikan kesan yang lebih kuat dan lebih mapan sehingga banyak firma hukum dan akuntan yang menggunakan warna biru tua, cokelat, dan bahkan hitam sebagai warna korporat mereka. Warna yang lebih terang cenderung mencerminkan wajah dan rasa yang lebih modern sehingga sering dipilih oleh bisnis-bisnis yang bergerak dalam bidang kreatif. Ini adalah di mana Anda perlu meminta nasihat seorang perancang grafis yang baik.

6. Siapa yang mengendalikan citra korporat Anda ?
Percaya atau tidak, ada perusahaan yang berspesialisasi dalam mengendalikan citra korporat. Biasanya yang mempekerjakan mereka adalah organisasi besar, seperti waralaba hotel dan peran mereka adalah menjadi titik pusat referansi yang menyetujui materi promosi dan iklan bagi para operator individual dalam waralaba tersebut, memastikan semua materi tetap konsisten dengan citra korporat yang sudah ditentukan. Hal ini bisa menjamin citra korporat yang sangat professional dan konsisten dan memastikan pesan yang dikirim ke konsumen sudah tepat. Dalam skala lebih kecil, sama pentingnya memegang kendali atas citra korporat Anda.

7. Ada saatnya Anda perlu menilik kembali citra korporat
Citra korporat perlu berubah. Dari waktu ke waktu, citra itu bisa menjadi kuno, kehilangan dampaknya, dan sejujurnya citra itu seringkali bisa mulai terlihat amatir. Tapi pada kenyataannya, konsumen suka melihat bisnis-bisnis mengubah citra korporat mereka. Ini menunjukkan bahwa bisnis tersebut inovatif dan mengikuti perkembangan zaman. Ini menunjukkan bahwa pemilik bisnis tersebut banggga terhadap bisnis mereka dan mereka siap untuk melakukan reinvestasi. Citra korporat yang baru akan merevitalisasi semua orang – pemilik bisnis, para staf, dan bahkan konsumen. Ini adalah sebuah tanda kesuksesan bisnis.

8. Pencitraan korporat dalam iklan
Sama seperti semua aspek pencitraan korporat, iklan Anda seharusnya konsisten dan membawa ‘wajah dan rasa’ bisnis anda. Dari waktu ke waktu, ini akan membantu efektifitas – orang melihat iklan Anda dan berlangsung mengenalinya sebagai bagian dari bisnis Anda.

Jangan mengirimkan pesan yang selalu berubah atau pesan yang membingungkan sampai membuat konsumen perlu berusaha memikirkan siapa pemilik iklan itu, mereka hanya akan mengabaikannya.

9. Pastikan tim Anda memahami falsafah korporat
Falsafah kormorat mengandung arti lebih daripada misi. Tuliskan falsafah Anda, dimanakah Anda melihat posisi bisnis Anda dalam waktu satu tahun, lima tahun, atau bahakn lima puluh tahun ke depan. Mungkin bentuknya sederhana, hanya dokumen satu halaman yang menguraikan yang akan Anda jual, di mana lokasi bisnis itu, berapa orang staf yang akan dipekerjakan, apa peran Anda dalam organisasi ini dalam jangka waktu tertentu. Semua ini adalah pertanyaan bagus yang jarang diajukan.

Setelah mengetahui apa visi Anda, luangkan waktu untuk menjelaskannya kepada rekan-rekan kerja Anda. Bagikan visi ini sehingga mereka tahu ke mana Anda akan pergi. Mungkin mereka tidak akan sebergairah Anda terhadap misi tersebut, tapi itu bukanlah tugas mereka. Sekalipun Anda tidak memiliki staf, tetap baik bagi Anda untuk mengetahui ke mana tujuan Anda.

10. Ukuran tidak masalah, kecuali Anda mempermasalahkannya
Jangan membiarkan ukuran bisnis mencegah Anda dari menjalankannya dengan benar. Anda tidak perlu menjadi korporasi besar untuk memiliki citra korporat yang baik. Pengusaha yang baik tahu nilai dari penampilan yang pantas dan mereka sadar bahwa investasi dalam citra korporat yang baik hanyalah salah satu langkah dalam membangun bisnis sukses.

Follow @RiskyIrawanID untuk bertanya atau konsultasi. 

Suami Bunuh Diri Setelah Tembak Istrinya di Arab Saudi

Tragedi mengenaskan menimpa sebuah keluarga di Saudi. Seorang suami, yang diyakini mengalami gangguan mental, tega menembak istrinya sebelum membunuh dirinya sendiri di dalam mobilnya. Tak hanya itu, dua anak perempuan kecilnya pun mati lemas di dalam mobil yang telah terkunci sebelum ia melakukan kejahatan.

Polisi setempat mengatakan bahwa seorang pria telah membawa istri dan dua anak perempuannya yang berusia 2 dan 3 tahun, untuk melakukan perjalanan dengan mobil. Pria itu berangkat dari rumahnya di daerah selatan pelabuhan Saudi, al-Qunfudah pada Kamis (26/12/2013) malam, sebelum akhirnya berhenti di daerah gurun yang berjarak hampir satu km dari jalan utama.

Pelaku kemudian mengunci mobil dan menembak istrinya, sebelum ia menembakkan peluru ke kepalanya. Kedua putrinya, yang berada di kursi belakang, meninggal karena asfiksia (mati lemas akibat kekurangan oksigen).

“Seorang pria yang kebetulan melewati daerah TKP menemukan sebuah mobil dan melihat empat mayat di dalamnya. Setelah itu, ia segera menelepon polisi,” tulis harian Okaz.

[sm/islampos/okz/duniaterkini.com]

Tidak Ada Anggaran, Mulai 1 Januari TVRI Terancam Tutup


Pertanggal satu Januari 2014 Televisi Republik Indonesia (TVRI) terancam tidak bisa mengudara. Hal ini karena sampai sekarang DPR belum menyetujui pencairan anggaran untuk TVRI di Kementerian Keuangan.

"TVRI bisa bangkrut tidak siaran di seluruh Indonesia. Anggaran dari mana?" kata anggota Komisi I DPR, Max Sopacua, Jum'at (26/12).

Sedianya TVRI mendapat anggaran APBN 2014 sebesar Rp 1,3 triliun. Namun DPR hanya menyetujui pencairan untuk gaji pegawai. Sedangkan untuk operasional, DPR masih urung mencairkan. "Anggaran seluruh Rp 1,3 triliun. Yang dicairkan belanja pegawai saja. Operasional semua dibintangi," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku penundaan anggaran untuk TVRI merupakan hasil kesepakatan sidang Komisi I. Max mengaku tidak setuju dengan kebijakan ini.

Refleksi Akhir Tahun 2013: Indonesia dan Dunia Dibawah Peradaban Demokrasi

Indonesia, negeri kaya di khatulistiwa, tak henti dirundung nestapa. Nasib serupa dialami kaum Muslim di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, dinamika politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan selama 2013 menunjukkan betapa negeri ini belum mapan dan kian jauh dari harapan. Rangkaian peristiwa menonjol, terangkum dalam kilas balik berikut ini.

Politik: Demokrasi dan Gurita Korupsi

Tahun 2013 menjadi tahun yang penting menjelang suksesi kepemimpinan Indonesia. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus lengser pada 2014, setelah memimpin selama dua periode.

Berbagai ancang-ancang dilakukan oleh partai politik untuk berebut kursi tertinggi negeri Muslim terbesar di dunia ini. Puluhan partai politik mendaftarkan diri. Namun hanya 12 partai politik nasional yang akhirnya berhak maju ke pemilihan umum mendatang. Hampir semuanya adalah partai-partai lama. Kalau pun baru, orangnya stok lama.

Di tengah persiapan menjelang Pemilu, tabir busuk partai politik mulai terbuka. Syahwat mereka mengumpulkan pundi-pundi uang dengan segala cara untuk kepentingan demokrasi tak bisa ditahan lagi. Jadilah partai politik menjadi sarang bercokolnya para koruptor. Wakil-wakil rakyat yang duduk di DPR satu per satu dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Setelah tahun sebelumnya M Nazaruddin (bendahara Partai Demokrat) dijebloskan ke penjara karena terbukti korupsi giliran berikutnya adalah teman-temannya. Ada Angelina Sondakh yang November lalu dijatuhi hukuman 12 tahun penjara oleh Mahkamah Agung. Sementara Andi Alfian Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga dari Partai Demokrat, ditahan KPK karena diduga terlibat korupsi Wisma Atlet di Hambalang. Kasus yang sama menyeret mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Padahal mereka ini sebelumnya adalah bintang iklan: “Katakan tidak pada korupsi!”

Bukan hanya Partai Demokrat, utak-atik proyek pun dilakukan oleh kader Partai Keadilan Sejahtera. Tak tanggung-tanggung, pelakunya adalah Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq. Di penghujung Januari, ia ditangkap KPK karena terlibat dalam pengaturan impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang. Di persidangan, Lutfi dinyatakan bersalah dan divonis 16 tahun penjara dan hartanya disita.

Korupsi ini tidak hanya menjadi domain wakil rakyat, birokrat pun terlibat. Beberapa hari sebelum Luthfi, Irjen Pol Joko Susilo digelandang KPK. Ia didakwa terlibat korupsi simulator SIM. Di persidangan Joko divonis 10 tahun penjara.

Rupanya, korupsi ini sudah menjadi penyakit akut dan menjangkiti semua lini. Agustus 2013, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini tertangkap tangan menerima suap di rumahnya. Uang itu dari perusahaan migas yang ingin memenangi tender.

Dan yang paling spektakuler di tahun 2013 adalah tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar oleh KPK. Ia dicokok di rumah dinasnya, komplek pejabat tinggi negara karena diduga menerima uang suap dalam kasus Pilkada di Kab Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Bersamanya digelandang pula kader Partai Golkar Chairunnisa.

Ternyata Akil tidak hanya bermain di satu Pilkada itu saja. Ia pun diduga menerima suap dalam kasus Pilkada Lebak, Banten. Saat itu pula KPK menangkap Tubagus Chaeri Wardhana, adik kandung Gubernur Banten Atut Chosiyah. Dari sinilah, berbagai kasus korupsi di Banten oleh keluarga Atut mulai terkuak. Terungkap pula, dinasti Atut menguasai hampir semua lini pemerintahan di provinsi paling barat pulau Jawa itu. Dan ada dugaan, terjadi penyalahgunaan kekuasaan di dalamnya.

Sepak terjang dinasti Atut ini pun menambah deret panjang jejak korupsi di birokrasi. Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 309 kepala daerah di Tanah Air terjerat kasus korupsi sejak pemilihan kepala daerah secara langsung pada 2005, baik berstatus tersangka, terdakwa maupun terpidana.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan menilai faktor utama tindak pidana korupsi yang dilakukan para kepala daerah itu adalah tingginya biaya politik selama pemilihan umum kepala daerah berlangsung. “Karena dalam politik tidak ada yang gratis.”

Itulah mengapa, politik dinasti muncul di daerah. Begitu salah satu bagian dinasti meraih kursi, singgasana itu akan terus dipertahankan pada dinastinya. Pakar menyebut ini sebagai ‘cacat bawaan demokrasi’.

Hampir semua lini terlibat korupsi. Tak terkecuali, para pejabat tinggi. Wakil Presiden Boediono diperiksa KPK karena diduga bertanggung jawab atas pengucuran dana bagi Bank Century, Rp 6.7 triliun. Demikian pula Istana disebut-sebut terlibat dalam berbagai tindak korupsi dalam kasus impor daging sapi dan Hambalang.

Bersamaan dengan itu, pemerintah dan DPR berusaha mengebiri ormas dengan melarang mereka menggunakan asas Islam dan bergerak di bidang politik. Penentangan pun bermunculan. Akhirnya, UU Ormas disahkan dan berbagai niat pemerintah tak kesampaian.

Ekonomi: Jago Utang, Dicaplok Asing

Pembangunan di Indonesia ternyata lebih mengandalkan utang daripada sumber kekayaan alam. Hingga September 2013, utang pemerintah Indonesia mencapai Rp 2.273,76 triliun. Jumlah utang ini naik naik Rp 95,81 triliun dibandingkan dengan posisi Agustus 2013.

Bila dibandingkan dengan utang di akhir 2012 yang sebesar Rp 1.977,71 triliun, utang pemerintah di September 2013 naik cukup tinggi. Secara rasio terhadap PDB total di 2012, utang pemerintah Indonesia berada di level 27,5 persen hingga September 2013.

Utang ini menjadi andalan Indonesia karena kekayaan alam telah tergadaikan kepada asing. Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Prof Pratikno mengatakan, hingga September aset negara sekitar 70-80 persen telah dikuasi bangsa asing. Tanpa usaha keras untuk mengambilnya kembali, aset itu semuanya akan jatuh ke tangan orang asing.

Ia mencontohkan, aset di bidang perbankan misalnya, bangsa asing telah menguasai lebih dari 50 persen. Sektor migas dan batu bara antara 70-75 persen, telekomunikasi antara 70 persen dan lebih parah adalah pertambambangan hasil emas dan tembaga yang dikuasai asng mencapai 80-85 persen.
Dalam situasi seperti itu pemerintah tak berkutik. Titah asing tak bisa ditolak. Jadilah pemerintah membebek perintah asing untuk mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM). Mulai Sabtu (22/6/2013) pemerintah menetapkan, harga BBM bersubsidi jenis premium naik Rp 2.000 per liter dan harga jual Solar naik Rp 1.000 per liter.

Dengan kenaikan tersebut, maka terhitung mulai Sabtu (22/6), harga jual premium yang semula Rp 4.500 per liter kini menjadi Rp 6.500 per liter. Sedangkan harga Solar yang semula Rp 4.500 per liter menjadi Rp 5.500 per liter. Pemerintah beralasan, meningkatnya harga minyak dunia dan membengkaknya konsumsi BBM, telah mengakibatkan subsidi BBM mendekati Rp 300 triliun dan defisit anggaran melampaui 3 persen. Anehnya, DPR yang katanya wakil rakyat, malah setuju dengan pemerintah dan menolak aspirasi rakyat.

Ketika para pakar berpendapat kenaikan harga BBM ini akan menaikkan inflasi dan kemiskinan lebih dari 2 persen, dalam pidato kenegaraan di depan DPR Agustus 2013 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono justru mengklaim kemiskinan di Indonesia menurun. Tercatat tingkat penurunan angka kemiskinan di 2004 hingga 16,66 persen menjadi 11,37 persen hingga Maret 2013.

Padahal fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya. Secara kualitas kemiskinan justru mengalami involusi dan cenderung semakin kronis. Ini pula yang dirasakan oleh Gubernur DKI yang baru Joko Widodo. Saat sidang paripurna DPRD DKI Jakarta April 2013, Jokowi memaparkan jumlah penduduk miskin pada bulan September 2012 sebesar 366.770 orang atau 3,70 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2011 yang berjumlah 355.200 orang atau 3,64 persen.

Angka kemiskinan ini berkorelasi positif dengan jumlah pengangguran. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka sebesar 6,25 persen atau sebanyak 7,39 juta orang (per Agustus 2013) atau meningkat sebesar 6,14 persen (7,24 juta orang) dibandingkan periode yang sama 2012.

Kepala BPS Suryamin Rabu (6/11/2013) menjelaskan, bertumbuhnya jumlah pengangguran ini lantaran adanya perlambatan ekonomi pada tahun ini, terutama pada triwulan III/2013, di mana ekonomi tumbuh hanya 5,62 persen. “Perlambatan ekonomi ini menyebabkan pengurangan lapangan kerja. Akhirnya kurang ada penyerapan tenaga kerja,” ujarnya.

Ekonomi yang kian sulit mendorong para buruh terus berupaya mendapatkan perbaikan penghasilan. Sepanjang tahun 2013, aksi buruh terjadi di mana-mana. Mereka menuntut perbaikan upah minimum. Para pengusaha pun keberatan karena mereka banyak terbebani biaya siluman alias pungutan liar. Ini diakui sendiri oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar. Sementara buruh merasa upahnya tak lagi cukup untuk hidup. Konflik itu terus berkepanjangan hingga akhir tahun.

Dalam situasi seperti ini, pemerintah meminta DPR menyetujui anggaran negara tahun 2014. Postur APBN itu menunjukkan kenaikan pengeluaran pemerintah. Ironisnya, sebagian besar pengeluaran APBN kita ternyata bukan untuk kepentingan rakyat, tetapi untuk yang lain: membayar utang dan bunganya; gaji pegawai negeri; juga fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat. Bahkan tren pengeluaran untuk fasilitas dan perjalanan dinas para pejabat meningkat dari tahun ke tahun. Sebaliknya, pengeluaran untuk rakyat—melalui subsidi—terus-menerus dikurangi. Sedangkan di sisi penerimaan berkurang. Lagi-lagi pemerintah mengandalkan penerimaan dari pajak, bukan sumber daya alam. Untuk itu pemerintah akan menggenjot pajak dan mengutang kepada negara lain/lembaga internasional.

Bahkan untuk menaikkan citra, pemerintah rela merogoh kocek Rp 109 miliar untuk menyelenggarakan pertemuan World Trade Organization di Bali, awal Desember lalu. Tidak ada yang didapat Indonesia kecuali pujian bahwa Indonesia menjadi pelaksana pertemuan WTO yang baik. Sementara kepentingan Indonesia dan negara berkembang melayang, kalah oleh kepentingan negara besar. Tragis.

Sosial Budaya: Kian Rusak dan Liberal

Tahun 2013 tak lepas dari konflik hirisontal. Demokrasi yang digadang-gadang mampu melahirkan tatanan masyarakat yang lebih baik ternyata sebaliknya. Masyarakat kian liberal dan terputus jalinan persaudaraannya.

Konflik antar anggota masyarakat berlangsung hampir setiap saat. Setiap masalah berujung kepada kekerasan, anarkisme. Bentrok antarkampung, antarsuku, antarpreman, antarsekolah, antarormas, antarpendukung calon kepala daerah, bahkan antargeng mewarnai pemberitaan televisi. Dan negara dibuat tak berdaya.

Budaya kekerasan ini berimbas kepada lahirnya manusia-manusia sadis. Kriminalitas tumbuh sampai taraf yang mengkhawatirkan. Pembunuhan terjadi dengan berbagai modus. Ada mutilasi (kasus Benget di Jakarta Timur) bahkan kepada orang terdekatnya (istri), menggunakan pembunuh bayaran (kasus Holly), dibunuh lalu dimasukkan koper (kasus Tante Heny), dibunuh pasangan suami istri (kasus penari telanjang) dan sebagainya.

Sementara dii kalangan remaja terjadi degradasi moral yang luar biasa. Seks bebas menggejala. Video mesum tak hanya dibuat kalangan dewasa, tapi remaja bahkan siswa SMP. Bahkan ada pelajar SMP di Surabaya yang menjadi mucikari untuk kawan-kawannya sendiri. Tak heran jika sekarang anak seusia SD pun ada yang melahirkan (kasus di Musi Banyuasin, Sumsel).

Tingginya angka perilaku seks bebas berimbas pada bertambahnya jumlah pengidap HIV/AIDS di kalangan remaja. Nah, demi mengerem wabah penyebaran virus HIV, pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama DKT Indonesia dan Kementerian Kesehatan kemudian menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada 1 Desember hingga 7 Desember lalu dengan membagikan kondom secara gratis. Kebijakan ini disinyalir akan kian menyuburkan seks bebas. Tapi program ini dihentikan di tengah jalan setelah mendapat tantangan keras dari berbagai pihak.

Di sisi lain, pendidikan yang diharapkan mampu melahirkan generasi terbaik, gagal. Banyak koruptor justru pernah mengenyam pendidikan tinggi. Bahkan diantaranya ada yang bergelar profesor dan doktor. Terbukti, pendidikan yang berjalan kering dari nilai-nilai moral dan etika, apalagi agama. Yang terlahir justru generasi yang permisif, hedonis, materalis, dan individualis.

Pemerintah sendiri seperti tak peduli dengan nasib generasi ini. Perhelatan Miss World digelar di Indonesia dengan berbagai dalih. Padahal semua tahu perhelatan itu adalah ajang eksploitasi wanita oleh kaum kapitalis. Akibat tekanan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan ormas Islam, akhirnya kontes Miss World dipindahkan ke Bali. Seolah dengan cara itu pemerintah telah berbuat kebaikan, padahal esensi ekploitasinya tetap saja terjadi.

Internasional: Umat Islam Teraniaya

Situasi dunia Islam belum berubah. Bahkan di beberapa tempat makin buruk. Umat Islam menjadi keganasan berbagai rezim. Di Suriah, lebih dari 150 ribu kaum Muslim dibantai oleh rezim Bashar Assad. Anehnya, dunia membiarkan pembunuhan massal tersebut.

Di Mesir, rezim militer Mesir dipimpin Abdul Fatah As Sisi menggulingkan pemerintahan Mursi yang baru berkuasa secara sah selama setahun. Kudeta ini menyebabkan konflik berkepanjangan. Rakyat menjadi sasaran kekejaman tentara.

Di Palestina, umat Islam masih menjadi bulan-bulanan tentara Israel. Rumah-rumah mereka dihancurkan dan diganti dengan permukiman Yahudi. Bahkan bagian bawah Masjid Al Aqsha dibuat terowongan untuk membangun tempat peribadatan kaum terlaknat tersebut. Umat Islam di Gaza diblokade dari segala penjuru. Terowongan yang menghubungkan Gaza-Mesir dihancurkan. Sementara itu, di Afghanistan umat Islam terus dijajah oleh Amerika Serikat dan penguasanya sendiri.

Di belahan dunia Islam lainnya, kaum minoritas Muslim tak beranjak dari kondisi terpuruk. Muslim di Xinjiang (Cina), Rohingya (Myanmar), dan Pattani (Thailand) berjuang untuk membebaskan diri dari kekejaman rezim penguasa. Sementara di Barat, minoritas Muslim sering mendapatkan perlakukan diskriminatif. Mereka semua tak bisa berbuat banyak, kecuali bertahan dan membela diri dengan kemampuan yang ada.

Di sisi lain, negara adidaya Amerika Serikat mulai berjalan gontai. Krisis ekonomi membuat negara itu limbung. Utang kian menumpuk. Rezim Obama bersitegang dengan Kongres terkait anggaran belanja negara sehingga pemerintahan AS sempat mengalami shutdown Oktober lalu karena rencana pemerintah menambah utang tak disetujui oleh Kongres.

Tidak hanya krisis ekonomi, AS pun mengalami krisis sosial. Kriminalitas meningkat, termasuk pembunuhan massal. Di penghujung tahun, markas Angkatan Laut diserang, 13 tewas. Demikian pula pengangguran dan kemiskinan mulai tampak. Gelandangan terlihat di beberapa sudut kota. Kendati begitu, AS secara militer merasa masih cukup kuat. Dengan kemajuan teknologinya, AS menyadap puluhan negara termasuk Indonesia. Aksi Amerika ini dibantu oleh sekutunya yakni Australia dan Inggris. Banyak negara marah atas aksi Amerika itu. Tapi tidak demikian dengan Indonesia. Rezim SBY tak berani protes kepada AS. Dan kepada Australia, SBY hanya mengirim surat dan menarik duta besar Indonesia dari Canberra. Begitu PM Australia Abbot menyatakan Australia tidak akan menghentikan aksi penyadapannya, SBY juga diam saja. Tak bisa apa-apa.


Akar Masalah

Krisis politik, sosial, budaya, hukum, ekonomi, dan sebagainya yang terjadi di dunia, khususnya di negeri-negeri Muslim, termasuk Indonesia, saat ini, tidak dapat dipisahkan dari ideologi Kapitalisme. Artinya, ideologi Kapitalisme yang diterapkan itulah yang menjadi sumber dan akar berbagai krisis tersebut. Sebagaimana diketahui, ide dasar Kapitalisme adalah sekularisme, yaitu pemisahan antara agama dengan kehidupan. Sumber hukum dalam ideologi ini dari akal semata, karena pada satu sisi keberadaan Tuhan diakui, namun di sisi lain manusialah yang dianggap layak untuk menetapkan berbagai aturan.

Ideologi merupakan pandangan hidup yang menjadi asas dalam berbagai aspek kehidupan negara, seperti ekonomi, politik, budaya, hukum, pemerintahan dan lainnya. Di Indonesia, Kapitalisme telah dipilih oleh pemerintah Orde Baru sebagai landasan dalam menyelesaikan berbagai persoalan saat itu yang dihadapi saat itu. Diantaranya melakukan liberalisasi ekonomi dan pasar, serta mengikatkan diri dengan IMF dan Bank Dunia yang memberikan utang. Pada sisi lain, Indonesia harus membuka pasar dan kekayaan alamnya untuk dieksploitasi oleh pihak asing atas nama investasi dan pembangunan ekonomi.

Di era reformasi, Indonesia semakin menyempurnakan agenda kapitalistiknya. Lahir berbagai undang-undang yang pro-kapitalis seperti UU Migas, UU Sumber Daya Air, UU Penanaman Modal, UU Kelistrikan dan sebagainya. Berdasarkan UU liberal inilah berbagai kebijakan ekonomi dikeluarkan yang kenyataannya justru menimbulkan berbagai problem baru. Misalnya, kemiskinan dan pengangguran bukannya menurun, justru terus meningkat. Kekayaan sumber alam dikeruk asing, sementara utang negara terus menumpuk.

Kapitalisme gagal menyejahterakan warga dunia. Kapitalisme menciptakan ketidakadilan ekonomi dan kemiskinan struktural, dan hanya menyenangkan para kapitalis. Meskipun terbukti gagal, namun kapitalisme masih bisa bertahan hingga saat ini. Penyebabnya karena adanya dukungan imperialisme atau penjajahan global. Kapitalisme bersama turunannya yakni liberalisme, pluralisme, demokrasi, dan HAM dipaksakan oleh para kapitalis yang bekerja sama dengan kaum imperialis agar dijadikan ideologi oleh negara-negara di dunia. Tujuannya agar mereka bisa menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk mengeruk kekayaan negara-negara tersebut dan menguasasinya secara politik.

Secara politik, AS dan Eropa, menjajakan sistem demokrasi yang dikatakan sebagai sistem politik yang akan membawa pada kehidupan yang lebih baik, sejahtera, dan modern. Padahal kenyataannya, demokrasi yang bertumpu pada ide liberalisme (kebebasan) ini telah menciptakan berbagai bencana yang menimpa umat manusia di seluruh dunia. Ide ini telah mengakibatkan berbagai krisis global serta memerosotkan harkat dan martabat masyarakat di dunia. Kerusakan yang ditimbulkan oleh ide liberalisme di negeri-negeri Muslim secara ringkas dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Pertama, kebebasan beragama. Dalam demokrasi seseorang bebas untuk beragama ataupun tidak beragama. Seseorang juga bebas untuk berpindah-pindah agama, sehingga agama menjadi sekedar asesoris seperti halnya pakaian yang bisa diganti setiap saat. Maka bisa dipastikan, generasi yang tumbuh dalam sistem demokrasi akan semakin memandang remeh ajaran agama. Mereka tak segan berpindah agama sekedar untuk memenuhi persyaratan pernikahan misalnya. Akhirnya agama sekedar didudukkan sebagai penanda status seseorang, sama seperti suku, komunitas, dsb.

Kedua, kebebasan berpendapat. Dalam demokrasi, setiap individu berhak mengembangkan pendapat atau ide apapun. Tak penting, pendapat atau ide itu sesuai dengan ajaran agama atau tidak. Satu-satunya tolok ukur yang dipakai adalah kebebasan itu sendiri, serta kepentingan, baik kepentingan diri maupun kelompoknya. Karenanya, undang-undang dan peraturan yang lahir dari gedung parlemen pada dasarnya sekadar alat untuk mengakomodir kepentingan mereka sendiri, bukan kepentingan rakyat. Sebagai contoh, rencana kenaikan BBM beberapa waktu lalu ditentang oleh hampir seluruh rakyat di negeri ini, namun tetap saja disetujui oleh anggota DPR. Itu merupakan bukti bahwa mereka memang tidak pernah peduli pada kepentingan rakyat sehingga tidak layak disebut sebagai wakil rakyat. Hasilnya, para anggota dewan saat ini ‘sukses’ mensejahterakan dirinya dan partainya, sementara rakyat makin terjepit dalam penderitaan.

Ketiga, kebebasan kepemilikan. Kebebasan ini memberikan hak kepada siapapun untuk memiliki harta sekaligus mengembangkannya. Hal ini menjadi jalan bagi para kapitalis yang berkolaborasi dengan penguasa di negeri ini untuk menjarah kekayaan alam yang notabene milik seluruh rakyat. Di Indonesia, pihak asing bahkan diberikan kebebasan untuk menguasai sumberdaya alam milik rakyat. Di sektor migas misalnya, saat ini di Indonesia ada 60 kontraktor penguasa migas yang terkategori ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok Super Major (ExxonMobile, Total Fina Elf, BP Amoco Arco, dan Texaco) yang menguasai cadangan minyak 70 persen dan gas 80 persen. Kelompok Major (Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex) yang menguasai cadangan minyak 18 persen dan gas 15 persen. Terakhir kelompok perusahaan independen yang menguasai cadangan minyak 12 persen dan gas 5 persen.

Ironisnya, pada satu sisi perusahaan migas asing tersebut leluasa mengeruk kekayaan negeri ini, pada sisi lain Indonesia jatuh dalam perangkap utang. Total utang Pemerintah Pusat per 30 September 2013 sudah mencapai Rp 2.274 triliun. Menurut data Kementerian Keuangan (28/10/2013), rencana cicilan pokok dan bunga utang 2013 sebesar Rp 299,708 triliun (cicilan pokok Rp 186, 5 dan cicilan bunga Rp 113,2 triliun) atau 17,3 % dari belanja APBN-P 2013.

Kebijakan yang tidak pro rakyat ini muncul dari pola pikir pemerintah yang liberal dan kapitalistik yang didukung oleh DPR yang melahirkan UU dan regulasi yang liberal dan kapitalistik seperti UU Migas No. 22 Tahun 2001 dan UU Minerba no. 4 Tahun 2009. Pada kasus PT Freeport Indonesia misalnya, Indonesia seharusnya mendapatkan keuntungan Rp 75–100 triliun pertahun seandainya pengelolaan tambang itu dikelola oleh negara bukan asing.

Korporasi asing disamping membutuhkan bahan-bahan mentah untuk menjalankan industrinya, juga membutuhkan pasar untuk produk-produk industrinya. Hal inilah yang mendorong negara-negara kapitalis bersaing guna menjajah sebuah negara melalui lembaga yang mereka bentuk, seperti IMF, WTO, dan APEC. Tujuan utamanya tentu saja untuk mengeksploitasi kekayaan alam mereka serta mengendalikan berbagai kebijakan ekonomi dan politik di negara tersebut.

Keempat, kebebasan bertingkah laku. Kebebasan berperilaku ini telah menyuburkan berbagai penyakit sosial. Menurut data Kementerian Kesehatan, jika tidak ada program terobosan dalam penanggulangan HIV/AIDS maka pada tahun 2025 akan ada 1.817.700 orang terinfeksi AIDS. Anehnya, penanggulangan HIV/AIDS tersebut yang digagas Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) bersama Kementerian Kesehatan adalah dengan menggelar Pekan Kondom Nasional (PKN) pada awal Desember lalu. Padahal kampanye PKN tersebut lebih tepat disebut sebagai kampanye pada seks bebas dan iklan penggunaan kondom yang akan menguntungan perusahaan kondom.

Tingginya penderita penyakit HIV/AIDS tersebut sebagai pertanda suburnya praktik seks bebas dan zina di negeri berpenduduk mayoritas Muslim. Pemicunya tentu saja adalah kebebasan tingkah laku yang dipertontonkan melalui berbagai tayangan berbau porno di berbagai tv dan media cetak. Termasuk pagelaran yang menampilkan kecantikan wanita seperti acara Miss World di Bali beberapa waktu lalu. Semua itu berkontribusi nyata terhadap kerusakan akhlak masyarakat, namun pemerintah tidak berdaya mencegahnya karena alasan kebebasan bertingkah laku.

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Menilik berbagai persoalan yang timbul di sepanjang tahun 2013 sebagaimana diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
  1. Setiap penerapan sistem sekuler, yakni sistem yang tidak bersumber dari Allah SWT, Sang Pencipta manusia, kehidupan dan alam semesta, pasti akan menimbulkan kerusakan dan kerugian bagi umat manusia. Dikuasainya sumber daya kekayaan alam negeri ini oleh kekuatan asing, maraknya korupsi di seluruh sendi di seantero negeri, konflik horizontal yang tiada henti, kenakalan dan kriminalitas di kalangan remaja yang tumbuh di mana-mana adalah bukti nyata dari kerusakan dan kerugian itu. Ditambah dengan kedzaliman yang diderita umat di berbagai negara, serta sulitnya perubahan ke arah Islam dilakukan oleh karena dihambat oleh negara Barat yang tidak kehilangan kendali kontrol atas wilayah-wilayah di Dunia Islam, semestinya menyadarkan kita semua untuk bersegera kembali kepada jalan yang benar, yakni jalan yang diridhai oleh Allah SWT, dan meninggalkan semua bentuk sistem dan ideologi kufur, terutama kapitalisme yang nyata-nyata sangat merusak dan merugikan umat manusia.
  2. Demokrasi dalam teorinya adalah sistem yang memberikan ruang kepada kehendak rakyat. Tapi dalam kenyataannya negara-negara Barat tidak pernah membiarkan rakyat di negeri-negeri muslim membawa negaranya ke arah Islam. Mereka selalu berusaha agar sistem yang diterapkan tetaplah sistem sekuler meski dibolehkan dengan selubung Islam, serta penguasanya tetaplah mereka mau berkompromi dengan kepentingan Barat. Itulah yang terjadi saat ini di negeri ini, sebagaimana tampak dari proses legislasi di parlemen dan kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintah, khususnya di bidang ekonomi dan politik yang sangat pro terhadap kepentingan Barat. Cengkeraman Barat juga tampak di negeri-negeri muslim yang tengah bergolak seperti di Suriah, begitu juga di Mesir dan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah. Kenyataan ini juga semestinya memberikan peringatan umat Islam untuk tidak mudah terkooptasi oleh kepentingan negara penjajah. Juga peringatan kepada penguasa dimanapun untuk menjalankan kekuasaannya dengan benar, penuh amanah demi tegaknya kebenaran Islam, bukan demi memperturutkan nafsu serakah kekuasaan dan kesetiaan pada negara penjajah.
  3. Bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan yang tengah membelit negeri ini seperti sebagiannya telah diuraikan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariah Islam dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu. Di sinilah esensi seruan Selamatkan Indonesia dengan Syariah yang gencar diserukan oleh Hizbut Tahrir Indonesia.
  4. Karena itu, harus ada usaha sungguh-sungguh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran serta kerjasama dari seluruh komponen umat Islam di negeri ini untuk menghentikan sekularisme dan menegakkan syariah dan khilafah. Hanya dengan sistem berdasar syariah yang dipimpin oleh seorang khalifah, Indonesia dan juga dunia, benar-benar bisa menjadi baik. Syariah adalah jalan satu-satunya untuk memberikan kebaikan dan kerahmatan Islam bagi seluruh alam semesta, sedemikian sehingga kedzaliman dan penjajahan bisa dihapuskan di muka bumi.

Insya Allah

Ikan Piranha Lukai 60 Orang Saat Rayakan Natal

Acara pemberian makan ikan-ikan piranha dalam rangka perayaan Natal telah melukai sekitar 60 orang di kota Rosario, kata pejabat hari Kamis (26/12/2013) dilansir AFP.

Mereka yang menjadi korban serangan ikan-ikan ganas itu termasuk di antaranya seorang gadis yang kehilangan sebagian satu jarinya, kata wakil menteri kesehatan Gabriela Quintanilla kepada para wartawan.

Quintanilla mengatakan, serangan terjadi pada hari Rabu (25/12/2013) di daerah pantai di Rosario sekitar 310 km arah utara ibukota Argentina, Buenos Aires.

Seorang staf medis, Gustavo Centurion, mengatakan serangan ikan-ikan piranha yang terjadi pada pertengahan pagi saat hari Natal itu “sangat agresif.”

Menurut Centurion, ikan-ikan piranha itu benar-benar memakan cuilan daging dari tubuh orang-orang tersebut.

Kawasan pantai di Rosario itu belakangan didera gelombang panas sehingga meningkatkan suhunya menjadi 38 derajat Celcius. Hal itu mendorong ribuan penghuni dunia air berbondong-bondong mencari perlindungan di perairan sekitar Sungai Parana, termasuk gerombolan ikan piranha.

Menurut para pejabat, cuaca hangat yang tidak biasa itu ikut andil dalam mendorong kumpulan ikan piranha naik ke permukaan sungai sebelum serangan terjadi.

[hidayatullah/duniaterkini.com]

Ilmuwan Rusia: Penyebab Kematian Arafat Bukan Karena Diracun

Para ilmuwan forensik Rusia melaporkan, pemimpin Palestina Yasser Arafat meninggal bukan karena keracunan zat radioaktif, melainkan oleh sebab yang alamiah. Kesimpulan tersebut mereka peroleh setelah melakukan investigasi terhadap sisa jasad Arafat dan barang-barang miliknya saat meninggal di Paris pada 2004.

Kepala Lembaga Biomedis Federal Rusia (FMBA), Vladimir Uiba mengumumkan, Yasser Arafat meninggal bukan karena efek radiasi polonium, tetapi karena penyebab yang alamiah. Menurut dia, temuan instansinya ini sekaligus menguatkan kesimpulan yang telah dipaparkan oleh tim Prancis sebelumnya.

“Laporan dari Perancis beberapa waktu lalu mengkonfirmasi kesimpulan kami,” kata Uiba seperti dilansir BBC, Kamis (26/12).

Sebuah penyelidikan yang dilakukan tim Perancis belum lama ini menyebutkan, Arafat meninggal bukan karena keracunan polonium. Sementara itu, sejumlah ilmuwan Swiss bulan lalu menemukan adanya polonium dengan tingkat radioaktif yang sangat tinggi pada benda-benda milik pemimpin Palestina itu.

Salah satu peneliti asal Swiss, Francois Bochud mengatakan temuan Rusia tersebut tidak memiliki dasar yang ilmiah. “Tim dari Rusia mengemukakan kesimpulannya tanpa didasarkan pada argumen ilmiah sedikit pun. Jadi, bagi saya temuan mereka itu tidak punya nilai apa-apa,” ujarnya.

Duta Besar Palestina untuk Moskow, Faed Mustafa menuturkan, penyelidikan atas penyebab kematian Arafat akan terus berlanjut. “Kami menghormati posisi mereka (Rusia) dan kami sangat menghargai pekerjaan mereka. Meskipun begitu, kami memutuskan untuk tetap melanjutkan penyelidikan kami,” katanya seperti dilansir media Rusia, Ria Novosti.

Arafat jatuh sakit usai menyantap makanan di Kota Ramallah pada Oktober 2004. Beberapa pekan berikutnya, ia mengembuskan nafas terakhirnya ketika tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Perancis. Arafat didiagnosis mengalami gangguan aliran darah serius dan meninggal akibat stroke pada 8 November 2004.

Namun, investigasi yang diprakarsai stasiun TV Aljazeera dan para peneliti dari Swiss sejak tahun lalu menemukan adanya polonium-210 dengan tingkat yang abnormal pada barang-barang pribadi Arafat.

[rol/duniaterkini.com]
 
Copyright © 2015. Muslim Magazine.
Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Themes Paper. Distributed By Kaizen Template Powered by Blogger.
Creative Commons License